Kupang,LIPUTANNTT.com,Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) tahun 2025. Program strategis ini dilaksanakan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut melalui Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VII Kupang, untuk mendistribusikan uang layak edar sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Pelepasan tim ekspedisi berlangsung di Pelabuhan Lantamal VII Kupang pada Jumat petang (13/6/2025), ditandai dengan keberangkatan tim menggunakan KRI Diponegoro-365 menuju lima pulau sasaran: Pulau Pamana, Pulung, Palue, Walwerang, dan Lamalera. Kegiatan ini akan berlangsung selama sepekan, dari 13 hingga 19 Juni 2025.
Direktur Pengelolaan Uang BI Perwakilan NTT, Heri Widodo, menjelaskan bahwa ERB merupakan bentuk nyata komitmen BI dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
“Tujuan utama ekspedisi ini adalah untuk memastikan ketersediaan uang rupiah yang cukup, pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat, dan dalam kondisi layak edar, khususnya di wilayah yang belum terjangkau layanan perbankan secara langsung,” ujarnya.
Dalam ekspedisi kali ini, tim BI membawa uang tunai sebesar Rp5 miliar untuk ditukarkan kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat juga akan menerima edukasi tentang pentingnya cinta, bangga, dan paham rupiah — sebuah kampanye nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran strategis rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat di daerah 3T bisa mendapatkan uang baru dan layak edar, serta memahami nilai rupiah bukan hanya sebagai alat pembayaran sah, tetapi juga sebagai simbol kedaulatan NKRI,” tambah Heri.
Heri juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung, termasuk TNI AL, Pemerintah Provinsi NTT, dan Pemerintah Kota Kupang yang diwakili langsung oleh Wali Kota Kupang dalam acara pelepasan.
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergitas antar-lembaga negara dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan bangsa. Kolaborasi semacam ini harus terus dijaga dan diperkuat,” tegasnya.
Mekanisme penukaran dilakukan dengan mendatangi langsung masyarakat, di mana uang lusuh dan tidak layak edar akan ditukarkan dengan uang baru. Uang lama kemudian akan dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut di Kantor BI Perwakilan NTT.
Sementara itu, Komandan Lantamal VII Kupang, Laksamana TNI Irwan S.P. Siagian, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh pelaksanaan ekspedisi sebagai bagian dari tugas menjaga kedaulatan negara.
“Kolaborasi ini mencerminkan bentuk nyata kehadiran negara di wilayah 3T. Angkatan Laut menjaga kedaulatan maritim dari sisi pertahanan dan keamanan, sementara BI menjaga kedaulatan ekonomi melalui distribusi uang rupiah,” katanya.
Menurutnya, ekspedisi semacam ini penting agar masyarakat di pelosok benar-benar merasakan kemerdekaan dan kedaulatan, tidak hanya secara fisik tetapi juga dari sisi ekonomi.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan program nasional yang telah digelar sejak 2012, dan tahun ini merupakan pelaksanaan ke-6 secara nasional. Lewat sinergi BI dan TNI AL, kegiatan ini kembali menegaskan komitmen bahwa kedaulatan rupiah harus menjangkau hingga titik terjauh Republik Indonesia.
Acara pelepasan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain:
Asisten III Setda Provinsi NTT, Samuel Halundaka
Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo
Pabandya Opsla Ban II Ops Sopsal Mabes TNI AL Letkol Laut (P) Wityuda Timortimur Suratmono
Komandan KRI Diponegoro-365, Letkol Laut (P) Yudy Arie Bintoro
DitPolAirud POLDA NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution
Kasiren Korem 161/Wirasakti, Letkol Inf Apriandy Nidjo
Kadisops Lanud El Tari Kupang, Kolonel Pas Sulistyo Utomo
Asintel Kejati NTT, Bambang Dwi Murcolono
Hakim Tipikor, Endang Subekti Ayu Sumarmaningsih
Kabinda NTT, Eko Hassep Nurgito
Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu
Perwakilan Kanwil DJPB NTT, Teddy
Pimpinan Perbankan.