Kota kupang,LIPUTANNTT.com,Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE.,M.Si, merayakan Natal bersama seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Kupang, baru baru ini.
Perayaan Natal Pemkot Kupang Tahun 2023 yang mengusung tema “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” berlangsung di Lantai 1 Kantor Wali Kota Kupang. Ibadah Perayaan Natal dipimpin oleh Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon, M.Th dan dimeriahkan oleh puji-pujian dari 4 paduan suara di Kota Kupang.
Hadir dalam perayaan tersebut Kapolresta Kupang Kota, Dandim 1604 Kupang, Pj. Sekretaris Daerah Kota Kupang, Pj. Ketua TP PKK Kota Kupang sekaligus Ketua Dharma Wanita Kota Kupang, para Staf Ahli Wali Kota Kupang, Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah Kota Kupang serta para ASN dan PTT lingkup Kota Kupang, baik yang hadir secara langsung maupun yang mengikuti secara daring.
Dalam sambutannya Penjabat Wali Kota Kupang menyampaikan melalui peristiwa Natal seluruh pegawai Pemkot Kupang diajak untuk merefleksikan peran sebagai umat Tuhan, sejauh mana telah bertindak dengan segenap kemampuan dan peran untuk mewujudkan Shalom Allah di tengah dunia. Damai sejahtera atau shalom menurutnya tidak hanya berbicara tentang hubungan antara manusia dengan Allah, tetapi termanifestasi juga dalam hubungan antar sesama umat manusia dan antara manusia dengan alam semesta. Kelahiran Yesus yang diperingati ini juga mendorong semua pegawai untuk memelihara kasih di tengah berbagai perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat dan golongan.
Diakuinya tema Natal tahun 2023 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-nya” (Lukas 2:14), sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi bangsa saat ini, yang sudah memasuki masa persiapan untuk menghadapi pemilu 2024 mendatang. Kepada para ASN yang memiliki peran penting dan strategis dalam membangun bangsa Indonesia dan merupakan salah satu wadah perekat dan pemersatu bangsa, Penjabat Wali Kota minta untuk tetap berada dalam posisi netral dan tegak lurus dengan negara, Pancasila dan UUD 1945. Menurutnya dengan berpegang pada prinsip bahwa Allah harus dimuliakan, maka politik identitas dan politik uang wajib dihindari oleh umat Kristiani. “Kita diajak untuk memuliakan Allah dan mewujudkan damai sejahtera melalui media sosial dengan terus menerus menyebarkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran, keadilan, setia kawan dan tenggang rasa,” ungkapnya.
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Merry Kolimon, M.Th, dalam kotbahnya menyampaikan peristiwa Natal membuktikan bahwa Allah tidak jauh tapi telah masuk dalam kehidupan manusia. Dia berharap suka cita perayaan Natal yang dilakukan dengan berbagai macam cara untuk memuliakan Tuhan hendaknya dirayakan dalam kesederhanaan dan semangat ugahari. Menurutnya Adven dan Natal mengingatkan manusia tentang perjalanan menuju masa depan, memandang pada kemuliaan Allah pada hidup yang kekal, tidak hanya berpikir untuk mengumpulkan harta dunia. “Kalau diberi kuasa untuk mengatur hidup banyak orang, jangan kalap mata dan mengambil yang bukan hak kita, jangan rampas kemuliaan Tuhan,” pesannya.(ans)