Kupang,LIPUTANNTT.Com,Wakil Bupati Kupang Aurum O. Titu Eki, bersama Wakil Wali Kota Kupang Serena C. Francis, tampil sebagai narasumber dalam kegiatan Pekan Raya Pemuda Sinode GMIT yang berlangsung di Bumi Perkemahan CHMK Oematnunu, Desa Oematnunu, Kecamatan Kupang Barat, Kamis (23/10/2025) siang.
Acara yang diikuti ratusan pemuda dari 33 klasis se-Sinode GMIT ini mengusung tema besar “To Be a Leader: Bertumbuh, Berkarya, Berdampak.” Kegiatan tersebut menjadi wadah inspiratif bagi pemuda-pemudi gereja untuk memperluas wawasan tentang kepemimpinan, pemberdayaan komunitas, pelestarian budaya, serta kolaborasi antara gereja dan pemerintah dalam membangun masyarakat yang berdaya dan berkarakter.
Dalam pemaparannya, Wakil Bupati Kupang Aurum Titu Eki, menyampaikan apresiasi kepada Sinode GMIT atas terselenggaranya kegiatan yang strategis ini. Ia menilai, forum seperti Pekan Raya Pemuda menjadi ruang penting bagi generasi muda gereja untuk menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan di berbagai bidang.
“Pemuda adalah aset terbesar bangsa ini. Kita sedang memasuki masa bonus demografi, di mana dalam 10 hingga 13 tahun ke depan Indonesia akan memiliki jumlah penduduk usia produktif terbanyak. Artinya, anak muda harus mempersiapkan diri baik secara mental, spiritual, maupun keterampilan agar mampu menjadi pemimpin yang berkualitas dan membawa perubahan positif,” tegas Aurum.
Lebih lanjut Wakil Bupati Aurum menekankan bahwa penguatan karakter dan kepemimpinan anak muda tidak dapat dipisahkan dari peran lembaga sosial dan keagamaan, termasuk gereja. Karena itu, ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan GMIT sebagai dua pilar utama kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, kolaborasi antara gereja dan pemerintah bukanlah hubungan hierarkis, melainkan kemitraan yang setara untuk mencapai tujuan yang sama: kesejahteraan masyarakat.
"Pemimpin tidak diukur dari jabatan atau status. Dalam keluarga pun, ketika kita mampu mengambil keputusan yang baik, itu sudah bentuk kepemimpinan. Besar kecilnya tanggung jawab yang kita pegang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Kalau kita menyepelekan hal kecil, bagaimana Tuhan akan mempercayakan hal yang besar?” pesannya.
Wakil Wali Kota Kupang Serena C. Francis dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Kupang terus memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk dengan gereja, dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata sinergi antara nilai-nilai rohani dan program pembangunan daerah.
“Kami mendukung berbagai program gerejawi, termasuk di GMIT. Kami bermitra melalui pelatihan UMKM dan digitalisasi ekonomi, seperti Sunday Market Saboak di Taman Nostalgia, yang telah memberdayakan lebih dari seratus pelaku UMKM dengan perputaran ekonomi mencapai lebih dari tiga miliar rupiah selama 18 minggu,” ungkap Serena.
Selain pemberdayaan ekonomi, Serena juga memperkenalkan program inovatif INAKASIH (Intervensi Bantuan Pembalut Gratis bagi Perempuan Prasejahtera) sebagai bentuk perhatian terhadap isu kesehatan perempuan. Menurutnya, pelayanan sosial dan kepedulian terhadap kelompok rentan harus menjadi bagian dari pembangunan yang berkeadilan.(*)

