KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Johni Asadoma, menyampaikan Provinsi NTT-NTB siap menjadi Tuan Rumah Pekan Olahraga Nasional (PON)XXII Tahun 2028. Hal tersebut disampaikan Wagub Johni pada Minggu, 21 Desember 2025 di VIP Bandara El Tari menanggapi berita yang beredar bahwa Provinsi DKI Jakarta juga siap menjadi Tuan Rumah PON 2028.
Wagub Johni menyampaikan Provinsi NTT dan NTB sudah mengikuti berbagai mekanisme dan prosedur untuk ditetapkan sebagai Tuan Rumah PON.
"Penentuan Tuan Rumah PON dilaksanakan dengan berbagai mekanismenya, dan sejauh ini Provinsi NTT-NTB sudah melalui berbagai mekanisme secara formal dan tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) Menteri Pemuda dan Olahraga RI," ungkapnya.
Wagub Johni mengakui Provinsi NTT secara fasilitas belum maksimal untuk pelaksanaan PON Tahun 2028.
"Memang kita akui fasilitas-fasilitas kita di Provinsi NTT belum lengkap, begitu juga Provinsi NTB. Tapi satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah pemerataan pembangunan khususnya bidang olahraga di Indonesia," jelasnya.
"Ada pemberitaan kalau Gubernur DKI Jakarta sampaikan siap menjadi Tuan Rumah PON Tahun 2028, hal itu menurut saya wajar-wajar saja apalagi DKI Jakarta yang memang memiliki fasilitas, sarana dan prasarana yang lengkap," ucap Wagub Johni.
"Kita lihat pelaksanaan PON sebelum-sebelumnya, bagian utara Indonesia sudah dilaksanakan yaitu di Provinsi Sulawesi Selatan, kemudian di Bagian Barat juga sudah di Provinsi Aceh-Sumut, di Bagian Timur juga sudah di Provinsi Papua, sehingga saat ini tinggal bagian selatan. Tentu masyarakat bagian selatan yaitu NTT-NTB sangat mengharapkan dapat menjadi tuan rumah sesuai dengan penunjukan awal, mekanisme dan prosedur yang telah dilalui," tambah Wagub Johni.
Pelaksanaan PON Dengan Skema Kolaborasi
Wagub Johni juga menyampaikan pelaksanaan PON Tahun 2028 dapat dilaksanakan dengan prinsip kolaborasi.
"PON NTT-NTB Tahun 2028 dapat dilaksanakan dengan prinsip kolaborasi bersama Provinsi DKI Jakarta, atau dengan Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur. Jadi venue-venue yang pembangunannya membutuhkan biaya yang sangat besar, pelaksanaanya bisa di DKI Jakarta atau Jawa Barat dan Jawa Timur, sehingga ada kolaborasi, penghematan biaya dan juga terpenuhinya pemerataan dan keadilan," jelas Wagub Johni.
Wagub Johni berharap agar segera ada kejelasan dari Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga agar memperjelas status Tuan Rumah PON.
"Tentu kita semua berharap agar keputusan cepat dari Pemerintah Pusat tentang Tuan Rumah PON 2028, agar kita dapat bekerja fokus dan dengan konsentrasi penuh dan menyiapkan berbagai kebutuhan berkaitan dengan sumber daya manusia dan pembiayaan lainnya. Provinsi NTT-NTB tetap membutuhkan dukungan dan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan fasilitas-fasilitas di NTT-NTB," lanjut Wagub Johni.
Mantan Kapolda NTT itu juga menjelaskan Provinsi NTT akan memanfaatkan seluruh fasilitas-fasilitas olahraga yang tersebar di berbagai wilayah NTT.
"Kita akan memanfaatkan potensi fasilitas olahraga yang ada baik di Daratan Timor, Daratan Sumba maupun Daratan Flores, sepanjang fasilitas-fasilitas itu memenuhi persyaratan dari KONI Pusat atau PB PON," ujarnya.
Wagub Johni menyampaikan sudah melaksanakan koordinasi dengan Pengurus KONI Pusat, serta telah melakukan studi tiru pelaksanaan PON di Provinsi Jawa Barat.
"Kami sudah melakukan kunjungan untuk berkoordinasi dengan KONI Pusat, serta telah melaksanakan study tiru ke Provinsi Jawa Barat sebagai tuan rumah PON XIX tahun 2016 lalu. Study tiru tersebut berkaitan dengan pelaksanaan, organisasi, prestasi, pemberdayaan ekonomi, dan sebagainya. Kita harapkan pelaksanaan PON disini nantinya juga berdampak positif bagi masyarakat," tutup Mantan Atlet Tinju asal NTT tersebut.(*)

