KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc., menerima audiensi dari Komunitas Film Kupang (KFK) di ruang kerjanya pada Senin (28/04). Turut mendampingi, Analis Kebijakan pada Bagian Kesra Setda Kota Kupang, Ivan L. Mila Meha, S.STP., M.M., dan Lurah Bakunase II, Dessyana L. Talluta, S.STP. Hadir dari Komunitas Film Kupang, Komite KFK Irwan Sebleku, Ken Pater, serta Direktur Program KFK, Tata Yunita.
Audiensi tersebut bertujuan membahas kerja sama antara KFK dan Pemerintah Kota Kupang terkait program Sunset Cinema, bagian dari inovasi hiburan kreatif Kota Kupang.
Dalam kesempatan itu, Komite KFK, Irwan Sebleku, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pemerintah Kota Kupang terhadap keterlibatan KFK dalam program Sunset Cinema. Ia menekankan pentingnya menjaga standar etika dalam pemutaran film, seperti memastikan teknisi yang kompeten, memilih materi film yang berkualitas, serta menyediakan lokasi pemutaran yang layak.
Irwan juga mengingatkan bahwa keberhasilan acara sangat bergantung pada persiapan matang, mulai dari penentuan tema dan tujuan pemutaran, pemilihan film, segmentasi penonton, hingga pengaturan tempat, waktu, dan izin pemutaran dari pemilik hak cipta.
“Dengan persiapan yang matang, tentu akan mempermudah jalannya acara, menghindari ketergesaan, dan memberi rasa nyaman bagi semua pihak yang terlibat," ungkapnya.
Direktur Program KFK, Tata Yunita, menambahkan bahwa Komunitas Film Kupang berdiri dengan semangat kolektivisme untuk membangun keberagaman sinema Indonesia, khususnya di Kota Kupang. KFK aktif dalam bidang produksi, edukasi, ekshibisi, dan distribusi film melalui kegiatan seperti workshop, produksi film pendek (fiksi dan dokumenter), hingga ruang apresiasi dan diskusi film.
Selain membahas Sunset Cinema, KFK juga meminta dukungan Pemerintah Kota Kupang untuk program Flobamora Film Festival, festival film pendek berskala nasional pertama di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan digelar pada 5–9 Agustus 2025. Tahun ini, selain di Taman Budaya, lokasi festival akan diperluas ke beberapa kampus, antara lain Universitas Citra Bangsa, STIKOM, Unika, dan Undana.
Tata menjelaskan bahwa Flobamora Film Festival menjadi ruang apresiasi dan edukasi bagi sineas muda NTT, sekaligus membangun jaringan nasional dan internasional. Tahun 2024 lalu, festival ini menayangkan lebih dari 50 film pendek dan dihadiri lebih dari 1.500 penonton. Tahun ini, acara diharapkan lebih meriah, dengan partisipasi tamu dari Jakarta, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Prancis. Festival juga akan menghadirkan program tambahan seperti Pasiar Bemo, yakni tur keliling Kota Kupang menggunakan bemo sambil mengunjungi pesisir dan melakukan sesi wawancara.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Kupang menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kolaborasi yang ditawarkan KFK. Ia menegaskan bahwa keterlibatan KFK sangat penting dalam mendukung program Sunset Cinema.
Serena juga memperkenalkan dua program unggulan baru Pemerintah Kota Kupang, yaitu Kupang Sunday Market (Saboak) dan Sunset Cinema. Saboak merupakan ruang interaksi kreatif yang menggabungkan konsep modern dan tradisional, digelar dari Sabtu malam hingga Minggu sore, melibatkan UMKM, petani, seniman, dan komunitas dalam kampanye hidup sehat dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Sunset Cinema akan menjadi wahana hiburan terbuka yang menyajikan film keluarga, pertunjukan seni, dan edukasi lingkungan, serta memberdayakan UMKM. Serena mengusulkan agar Sunset Cinema digelar dari sore hingga malam, agar dapat dinikmati oleh pekerja dan pelajar, dengan frekuensi pemutaran sekitar dua kali dalam sebulan.
Lebih lanjut, Serena menyampaikan bahwa KFK akan berperan sebagai koordinator teknis di lapangan, sedangkan Pemerintah Kota Kupang akan memfasilitasi kegiatan tersebut. Ia juga mendorong KFK untuk mengidentifikasi film-film lokal yang mengandung unsur edukasi dan budaya.
Untuk mempermudah koordinasi, Serena mengusulkan pembentukan grup komunikasi melalui WhatsApp antara Pemkot Kupang dan KFK, agar identifikasi kebutuhan teknis dan pelaksanaan program Sunset Cinema dapat berjalan lancar.
“Kami berharap kolaborasi ini terus terjalin kuat, demi membangun ruang kreativitas dan hiburan yang sehat dan mendidik bagi masyarakat Kota Kupang,” tutupnya.(Nm)