KUPANG, LIPUTANNTT.com,Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menerima kunjungan dari jajaran salah satu media di Indonesia yakni Detik.com bertempat di ruang kerja Gubernur NTT, Rabu (2/7/2025) sore. Turut hadir mendampingi Gubernur NTT pada kesempatan tersebut yakni Kaban Kepegawaian Daerah NTT, Yosef Rasi dan Kadis PUPR NTT, Benyamin Nahak.
Jajaran Detik.com yang hadir tersebut antara lain Kepala Biro Detik.com Bali-Nusra, Muklis, Manager Bisnis Detik.com, Doni, Bendahara Detik.com Bali-Nusra, Tesa, serta Kontributor Detik.com di Kupang, Simon dan Yuven.
Kepala Biro Detik.com Bali-Nusra, Muklis pada kesempatan tersebut menyampaikan kepada Gubernur NTT terkait rencana pelaksanaan event #Demi Indonesia Bebas Stunting yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang di Kupang, dengan beberapa usulan tempat acara yang masih dalam pertimbangan.
“Kegiatan ini merupakan sebuah dukungan terhadap pemerataan nutrisi dan gizi sebagai bentuk penanggulangan stunting di Indonesia. Membuktikan bahwa setiap masyarakat berhak mendapatkan makanan yang bergizi dan layak untuk dikonsumsi sehari-hari,” ujar Muklis.
Muklis menuturkan event #Demi Indonesia Bebas Stunting bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat, relevan, dan mudah dipahami tentang stunting mulai dari penyebab multidimensi hingga dampak jangka panjangnya kepada masyarakat luas.
“Lebih dari sekedar sosialisasi, event ini akan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan untuk mencegah dan menangani stunting di tingkat keluarga dan komunitas melalui sesi interaktif yang berfokus pada gizi, sanitasi dan pola asuh,” jelas Muklis.
“Selain penyuluhan dari para ahli gizi, kita juga akan menampilkan demo masak dengan bahan pangan lokal yang tentu akan bisa diterapkan di dapur rumah tangga setiap keluarga, agar anak secara khusus mendapat gizi dan nutrisi yang tercukupi. Kami juga akan tampilkan pameran UMKM yang berfokus pada panganan lokal, serta penjelasan terkait nutrisi dan gizi tiap panganan lokal tersebut. Juga akan ada acara hiburan lain seperti pertunjukan musik dan seni lainnya,” terangnya.
Ia pun menekankan event tersebut juga akan mengukuhkan komitmen politik dan sosial dari berbagai pemangku kepentingan untuk melanjutkan upaya penurunan stunting pasca acara yang mencakup komitmen untuk perencanaan yang lebih terpadu, alokasi sumber daya yang lebih efektif, dan monitoring serta evaluasi yang lebih akurat.
Ia juga mengundang Gubernur NTT untuk hadir secara langsung sebagai salah satu narasumber kegiatan tersebut dan menginformasikan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut juga akan menghadirkan beberapa narasumber ternama yang kemungkinan akan hadir secara daring diantaranya Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN, Wihaji, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, serta Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Sementara itu, Gubernur NTT menyambut baik rencana kegiatan dimaksud dan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen kolaborasi kerja pemerintah daerah terhadap setiap kegiatan dari berbagai lintas sektor yang mempunyai _impact_ baik bagi masyarakat.
“Saya tentu akan mendukung kegiatan ini. Karena prinsipnya selaku pimpinan daerah, semua program baik dari luar pemerintahan wajib kami dukung, apalagi kegiatan ini inisiasi dari media yang merupakan mitra kerja pemerintah. Semua yang punya dampak positif bagi masyarakat, tentu kami dukung penuh,” jelas Gubernur Melki Laka Lena.
NTT masih menghadapi tantangan besar dalam penurunan stunting, dengan prevalensi tertinggi kedua secara nasional sebesar 37,9% (SKI 2023), bahkan mencapai 48,3% di beberapa kabupaten seperti Timor Tengah Selatan. Tingginya angka ini menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas mendesak yang membutuhkan intervensi komprehensif lintas sektor. Pemerintah menunjukkan keberpihakan melalui alokasi anggaran Rp75 miliar pada 2025 untuk menurunkan angka stunting menjadi 33%.
Kegiatan #Demi lndonesia Bebas Stunting yang diinisiasi oleh Detik.com bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat diharapkan menjadi salah satu langkah konkrit di dalam membahas keseriusan dan komitmen bersama dalam menanggulangi stunting di Indonesia, hingga solusi yang tepat agar masyarakat dan anak-anak di Indonesia, khususnya di NTT bisa mendapatkan asupan gizi yang layak demi masa depan mereka.(*ar)