KUPANG, LIPUTANNTT.com,Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT perkuat sinergi dalam memperkokoh ketahanan dan kemandirian pangan NTT untuk inflasi yang terjaga dan ekonomi berkelanjutan.
Menyoroti pentingnya ketahanan dan kemandirian pangan, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena memimpin High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi NTT, bersama Wakil Gubernur NTT, Irjen Pol (P). Johni Asadoma, dan Kepala BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, yang didahului dengan sidak pasokan dan harga di Gudang Bulog Alak, Pelabuhan Peti Kemas Pelindo Tenau, Pasar Kasih, dan Pasar Oebobo pada Selasa (15/07).
“Petani sangat berjasa di NTT, baik untuk pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas inflasi, terwujudnya ketahanan dan kemandirian perlu didukung bersama agar ekonomi kita yang ditopang sektor pertanian bisa terus tumbuh.” disampaikan oleh Emanuel Melkiades Laka Lena, Gubernur NTT, dalam Keynote Speech pada giat HLM TPID.
Melalui forum HLM TPID, Gubernur NTT tekankan pentingnya agar setiap desa dan komunitas memiliki produk unggulan yang mendukung penguatan kemandirian pangan.“Salah satu langkah akselerasi yang dapat dilakukan adalah implementasi one village one product. Ke depan, NTT Mart akan hadir di setiap kabupaten/kota dalam memberikan kepastian pasar dan memastikan kelancaran distribusi komoditas unggulan, termasuk pada komoditas pertanian. Kami sangat mengapresiasi Bank Indonesia NTT dan GMIT yang telah menginisiasi ide kami ini dengan terbentuknya Toko Pangan GG Mart di Kota Kupang.” lanjut Melkiades. Pengembangan NTT Mart juga ditujukan untuk menurunkan defisit neraca perdagangan NTT.
Bank Indonesia NTT berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Daerah, melalui TPID, dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan. Inflasi NTT tahun 2025 hingga Juni tercatat 1,72% (yoy), terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 ± 1% (yoy). Meski demikian, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, menyoroti bahwa stabilitas inflasi tersebut perlu diperkuat dengan kemandirian pangan di setiap kabupaten/kota agar disparitas inflasi antar daerah semakin kecil. “Fokus kita harus tertuju pada peningkatan produktivitas pertanian dan pemerataan distribusi untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan.
Kami terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan good agricultural practice (GAP), peningkatan kompetensi SDM, dan hilirisasi produk hasil pertanian untuk perluasan akses pasar” disampaikan Agus. Selain memastikan ekonomi tumbuh berkelanjutan dan terjaganya inflasi, langkah yang dilakukannya juga bertujuan untuk menurunkan ketergantungan impor pangan NTT dan mendorong ekspor komoditas bernilai tambah.
Lebih lanjut Melalui forum HLM TPID ini, koordinasi pusat dan daerah juga terus didorong penguatan beberapa sinergi program. Turut hadir bersama secara luring pada kegiatan ini, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kemenko Bidang Perekonomian, Bapak Dr. Ferry Irawan, S.E., M.S.E. dan Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional, Brigjen (Purn) TNI Suardi Samiran, S.Sos, MM. Selain itu, Bapak Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional, juga hadir secara daring. Program yang akan disinergikan bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi NTT a.l. (i) ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian serta pemanfaatan lahan kering untuk penguatan kemandirian pangan; (ii) diversifikasi dan hilirisasi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan; (iii) peningkatan jumlah SPPG yang saat ini baru terdapat 43 unit di NTT; (iv) penguatan rantai pasok domestik SPPG NTT; dan (iv) fasilitasi business matching pembiayaan oleh Kemenko Perekonomian dan instansi vertikal Kementerian Keuangan untuk mendukung pembiayaan calon debitur potensial memperoleh KUR dari perbankan.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan capacity building untuk memperkuat kinerja TPID se-Provinsi NTT, mulai dari penyusunan self-asessment, One Page Summary (OPS), roadmap TPID, sampai dengan program untuk mengembangkan perekonomian daerah.
Sebagai informasi, kegiatan HLM TPID Provinsi NTT yang dipimpin oleh Gubernur NTT ini juga dihadiri oleh Kapolda NTT, Danrem 161/Wirasakti Kupang, Bupati Kupang, Kepala OJK Provinsi NTT, Kepala DJPb Provinsi NTT, Kepala BULOG NTT, asosiasi pelaku usaha dan pimpinan akademisi.(* BI)