SOE, LIPUTANNTT.COM, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan momentum yang senantiasa diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud penghormatan dan rasa syukur atas perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan. Untuk Perintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) gelar kegiatan festival budaya tahun 2025, pameran dan pasar malam yang berlangsung dari 21 Agustus sampai 2 September 2025 di lapangan Puspenmas Soe. Kegiatan tesebut yang di buka secara resmi oleh Wakil Bupati TTS Johny Army Konay, S.H., M.H., pada Kamis 21/8/2025 sore.
Dalam laporan ketua panitia pelaksana festival budaya tahun 2025 Okran Betty dalam membacakan laporan, peringatan Hari Kemerdekaan tidak hanya dimaknai sebagai seremoni tahunan, melainkan juga sebagai sarana untuk mengisi kemerdekaan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, mendidik, menumbuhkan semangat nasionalisme dan kebersamaan.
Salah satu bentuk pengisian kemerdekaan yang memiliki nilai strategis adalah melalui kegiatan seni dan budaya yang mencerminkan jati diri bangsa serta memperkokoh persatuan dan kesatuan. serta mampu
Festival Budaya Tahun 2025 dengan tema "Mengisi Kemerdekaan dengan Pendidikan" dilaksanakan sebagai wadah untuk menyalurkan bakat, kreativitas, dan potensi generasi muda, sekaligus memperkenalkan serta melestarikan kekayaan budaya daerah. Selain itu, Festival Budaya Tahun 2025 juga menjadi media interaksi antara pelajar, sanggar seni, dan masyarakat dalam rangka mempererat kebersamaan, menumbuhkan semangat gotong royong, serta meneguhkan kesadaran bahwa kebudayaan merupakan bagian integral dari identitas nasional yang patut dijaga dan diwariskan kepada
Dalam kegiatan festival budaya tersebut ada beberapa jenis lomba yang akan ditampilkan pada panggung hiburan antra lain: Tarian Tradisional Maekat, Tarian Tradisional Sbo Bano, Tarian Tradisional Telsain, Tarian Tradisional Bonet, Lomba Pidato, Lomba Cerita Rakyat, Lomba Stand Up Comedy dal bahasa Daerah Dawan dan Fashion Show Busana Tradisional. Dalam kesempatan tersebut Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Festival Budaya Tahun 2025 sebanyak 315 peserta
Dalam sambutan Wakil Bupati TTS Johny Army Konay, S.H., M.H., Dalam suasana penuh sukacita pembukaan kegiatan festival budaya, pameran pembangunan, serta pasar malam tingkat kabupaten TTS tahun 2025. Atas nama pemerintah saya mengucapkan terimakasih atas dukungan seluruh masyarakat dimana kita telah memperingati hari ulang tahun ke-80 proklamasi kemerdekaan republik indonesia yang baru saja kita lalui beberapa hari yang lalu, sekaligus merayakan hari ulang tahun kota soe yang ke-103 pada tanggal 01 september 2025 yang akan datang.
Kota soe, sebagai ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, telah melalui perjalanan panjang hingga mencapai usia 103 tahun. sejak masa awal berdirinya, soe dikenal sebagai pusat (pemerintahan) perdagangan dan interaksi sosial masyarakat di pegunungan yang sejuk serta berhawa segar dari sebuah kota kecil yang menjadi pusat kolonial
Soe terus berkembang menjadi daerah yang memiliki identitas budaya kuat dan kearifan lokal yang khas, terutama dalam kehidupan masyarakat timor yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan gotong royong, serta penghargaan terhadap tradisi leluhur. seiring berjalannya waktu, kota Soe mengalami berbagai berbagai hal transformasi penting.
Pembangunan infrastruktur, peningkatan mutu pendidikan, dan perbaikan layanan kesehatan telah menjadi motor penggerak pertumbuhan wilayah kemajuan tersebut semakin memperkuat kedudukan soe sebagai pusat pertumbuhan yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan ekonomi dan pembangunan masyarakat
pada usia yang ke-103 ini, kota soe terus menata diri menuju pembangunan yang dengan berkelanjutan mengedepankan nilai budaya, potensi alam, serta semangat kebersamaan masyarakatnya. dengan demikian, soe tetap menjadi kebanggaan kita semua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Festival budaya daerah tahun 2025 yang kita selenggarakan hari ini adalah wujud nyata komitmen kita untuk melestarikan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan. ada tiga tujuan utama dari festival ini. pertama, menjaga agar seni, tradisi, dan budaya Timor Tengah Selatan tetap hidup dan lestari di tengah derasnya perubahan zaman kedua, sekaligus rasa tanggung jawab bangga kepada generasi muda untuk melanjutkan dan merawat warisan budaya. ketiga, menjadikan budaya sebagai bagian integral dari pembangunan, sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.
Berbagai perlombaan yang digelar, mulai dari tarian tradisional sbo maekat, sbo bano, dan telsain; lomba cerita rakyat atau nu'u; stand up comedy khas TTS (Lae Ma Losi), lomba pidato atau uab meto, hingga peragaan busana pengantin tradisional, merupakan bentuk nyata kekayaan budaya yang sarat makna dan nilai edukasi partisipasi peserta didik dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK, hingga sanggar seni membuktikan bahwa upaya pelestarian usia dini. generasi yang tumbuh dengan tarian, bahasa daerah, cerita rakyat, dan busana adat akan memiliki jati diri yang kuat sekaligus cinta mendalam terhadap budaya leluhurnya.
kepada seluruh peserta, saya berpesan agar mengikuti festival ini dengan semangat kebersamaan, kreativitas, dan sportivitas. jangan hanya menjadikannya ajang untuk mengejar juara, tetapi mari kita manfaatkan festival ini sebagai ruang belajar, berkarya, dan saling menginspirasi kepada para guru dan pembina, saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dalam menanamkan nilai budaya kepada anak didik dan kepada seluruh masyarakat, marilah kita menjadikan pelestarian budaya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Tutup Wakil Bupati 2 periode ini.
Dalam pembukaan kegiatan tersebut turut hadir Pimpinan Dan Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan, Direktur Warisan Budaya Tak Benda Kementerian Kebudayaan, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT, Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan NTT, Kepala Balai Bahasa NTT, Kepala Dinas P Dan K Provinsi NTT, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Kabupaten Timor Tengah Selatan, Sekretaris Daerah Kabupaten TTS, Staf Ahli Bupati, Para Asisten Sekda, Seluruh Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Dan Tokoh Adat, Para Kepala Sekolah, Para Guru, Dan Seluruh Tenaga Pendidik Dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, SMK Dan Sanggar Seni.(*)