KUPANG,LIPUTANNTT.Com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, secara resmi membuka Event Budaya Etnis Sabu yang diselenggarakan di Kelurahan Airnona, tepatnya di halaman rumah Bapak Gabriel Gena, RT 03/RW 01. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di tingkat kelurahan, yang menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai kekayaan bangsa.
Turut hadir Anggota DPRD Kota Kupang, Ahmad Talib, Camat Kota Raja, Lurah Airnona, Lurah se-Kecamatan Kotaraja, Kapolsek Kota Raja, Ketua LPM, para tokoh agama, tokoh masyarakat, seluruh jajaran panitia pelaksana, serta warga Kelurahan Airnona.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan untuk hadir bersama warga dalam suasana yang penuh semangat dan kekeluargaan. Ia juga mengapresiasi seluruh panitia, Lurah Airnona, dan masyarakat yang telah menunjukkan kerja sama luar biasa dalam menyelenggarakan kegiatan budaya ini.
“Acara ini bukan hanya ajang perayaan, tetapi juga bentuk nyata dari pelestarian budaya yang harus kita jaga bersama. Budaya adalah identitas kita sebagai bangsa. Jika budaya hilang, maka hilanglah jati diri kita,” ujar Wali Kota.
Lebih lanjut, Wali Kota menekankan bahwa kegiatan kebudayaan seperti ini juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Ia mengajak masyarakat untuk melihat bahwa pelestarian budaya tidak hanya berdampak pada aspek sosial dan spiritual, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
“Ketika ada keramaian seperti ini, masyarakat berkumpul, dan para pelaku UMKM bisa memanfaatkan momen untuk berjualan. Di situlah ekonomi rakyat mulai bergerak. Kita ingin menciptakan ekosistem di mana budaya hidup, dan ekonomi pun ikut tumbuh,” jelasnya.
Wali Kota menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kupang akan terus mendorong digelarnya event-event budaya di setiap kelurahan, tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan leluhur, tetapi juga sebagai strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
Terkait kebijakan pembangunan, Wali Kota juga menginformasikan bahwa pada tahun ini, Pemkot telah menyelesaikan perbaikan infrastruktur jalan sepanjang 960 meter di berbagai titik di Kelurahan Airnona, sebagai bagian dari pemerataan pembangunan.
Namun, di tengah semangat pembangunan, Wali Kota juga mengungkapkan bahwa tantangan efisiensi anggaran menjadi perhatian utama sejak awal 2025. Meski demikian, langkah-langkah penghematan telah dilakukan agar program-program strategis tetap berjalan tanpa mengorbankan pelayanan publik.
“Saya dan Ibu Wakil Wali Kota memutuskan untuk tidak membeli mobil dinas baru. Kami memilih menggunakan kendaraan lama yang masih layak. Dengan begitu, kita bisa menghemat hingga Rp 4 miliar, dan dana itu bisa dialihkan untuk kegiatan-kegiatan produktif seperti ini,” ungkapnya.
Sebagai bentuk penghormatan, pembukaan acara ditandai dengan prosesi pemakaian pakaian adat Sabu kepada Wali Kota Kupang, diikuti dengan ritual makan dan minum secara adat sebagai simbol ucapan selamat datang dan penerimaan masyarakat terhadap tamu kehormatan.
Wali Kota menerima penghormatan adat tersebut dengan penuh rasa syukur, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat masyarakat, dan menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kupang akan terus hadir bersama masyarakat dalam menjaga tradisi, memperkuat solidaritas sosial, dan mendorong kemajuan ekonomi.
“Kalau kita jalan sendiri, kita hanya setetes air. Tapi kalau kita jalan bersama, kita jadi samudera luas. Mari kita jaga budaya kita, mari kita dorong ekonomi kita, dan kita bangun Kota Kupang yang lebih baik, bersama-sama,” pungkasnya.(* crd)