KUPANG, LIPUTANNTT.Com,Program makan bergizi gratis (MBG) di SD Inpres Sikumana 2, Kota Kupang, menuai sorotan. Sejumlah orang tua murid mengaku kecewa dengan kualitas makanan yang disajikan dalam program yang digadang untuk meningkatkan gizi anak sekolah dasar tersebut.
Pada Rabu (17/9/2025), menu makan bergizi yang diberikan kepada siswa terdiri dari empat potong kacang panjang, dua potong wortel, sepotong tempe, setengah butir telur ayam, dan tiga buah anggur. Beberapa siswa disebut enggan menghabiskan makanan karena dianggap tidak layak dan tidak sesuai dengan harapan.
“Anak-anak hanya bisa makan anggur, yang lain dibawa pulang. Ini sangat mengecewakan. Masa uang begitu banyak tapi makanannya hanya kacang panjang dan wortel. Lebih baik kami masak sendiri di rumah,” ujar Peter, salah satu orang tua murid, dengan nada kesal.
Para orang tua menilai pengelolaan MBG di sekolah tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan pemerintah. Mereka meminta Wali Kota Kupang untuk segera memeriksa langsung pelaksanaan program agar tidak ada penyalahgunaan dana.
“Kami mohon Bapak Wali Kota dan Bapak Gubernur perhatikan betul program ini. Jangan sampai makanan yang seharusnya bergizi untuk anak-anak malah tidak layak. Ini bukan soal gratis atau tidak, tapi soal martabat dan kesehatan anak-anak,” lanjut Peter.
Beberapa siswa bahkan menolak makan karena nasi yang disajikan dianggap kering tanpa kuah pendamping. Kondisi ini memicu kekhawatiran orang tua bahwa tujuan utama program MBG, yakni meningkatkan asupan gizi anak, tidak tercapai.
Program MBG sendiri merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kota Kupang. Namun, laporan keluhan dari lapangan menandakan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap penyedia dan pengelola makanan.(*)
