SOE, LIPUTANNTT. COM, Dunia pendidikan di Kabupaten Timor Tengah Selatan kembali tercoreng. Seorang siswa SMA Kristen 1 SoE, Yusuf Pai (17), diduga menjadi sasaran pengeroyokan brutal oleh empat orang dewasa, yang ironisnya sebagian adalah oknum guru PPPK dan sekuriti sekolah.
Aksi tak terpuji ini langsung memicu kemarahan keluarga korban, hingga sang ayah, Ham Pai, resmi melaporkan kasus tersebut ke Polres TTS pada 7 November 2025. Laporan teregister dalam LP/B/476/XI/2025/SPKT/POLRES TTS/POLDA NTT.
Ham Pai mengungkap fakta mengejutkan: peristiwa itu bukan hanya menimpa anaknya. Total ada 10 korban, namun baru satu yang berani membuat laporan resmi yakni Yusuf Pai beserta dua korban lain sebagai saksi.
Peristiwa terjadi pada 6 November 2025 sekitar pukul 11.30 WITA di Desa Teas, Kecamatan Noebeba, Yang lebih memprihatinkan, para terduga pelaku justru dikenal sebagai orang-orang yang seharusnya melindungi dan membina generasi muda.
Kronologi kejadian membuat publik geram. Yusuf saat itu hanya melintas menuju kolam berendam. Tanpa bukti, tanpa klarifikasi, dan tanpa alasan kuat, para terlapor langsung menghadang dan menuduhnya sebagai pencuri.
Yang terjadi kemudian berubah menjadi tindakan main hakim sendiri. Yusuf dikeroyok.
Dipukul dengan kepalan tangan berulang kali di wajah dan badan
Korban pulang dalam kondisi kesakitan, sehingga keluarga memutuskan membawa kasus ini ke meja hukum.
Ham Pai kepada Wartawan Rabu 19/11/2025 mengatakan korban sudah dimintai keterangan.
Tak hanya itu, polisi juga sudah melayangkan surat panggilan kepada para terduga pelaku untuk diperiksa besok.
Yusuf, yang kini duduk di kelas III SMA Kristen 1 SoE, harus menghadapi kekerasan dari orang dewasa yang memiliki jabatan di dunia pendidikan. Para pelaku disebut merupakan oknum guru PPPK dan sekuriti SMP Negeri Teas.(*/ WL)

