KUPANG, LIPUTANNTT.Com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo menyampaikan sambutan pada acara Welcome Dinner for Residency Participants of the Indonesia-Pasific Cultural Synergy (IPACS) 2025 yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Senin (3/11).
Turut hadir Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Fryda Lucyana K., S.H., LL.M., bersama jajaran Kementerian, Direktur Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Mardisontori, S.Ag., LL.M., unsur Forkopimda Kota Kupang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., Sekretaris Daerah Kota Kupang, Jeffry E. Pelt, S.H., para Asisten Sekda, para Kepala Perangkat Daerah, serta para Camat. Selain itu kegiatan ini juga diikuti oleh para seniman, kurator dan pelaku budaya dari 10 provinsi di kawasan timur Indonesia.
Program residensi internasional ini diikuti para menteri kebudayaan, delegasi, dan pelaku budaya dari 17 negara sahabat di kawasan Pasifik yaitu Federated States of Micronesia, Republic of Fiji, Republic of Kiribati, Republic of Nauru, New Caledonia, Republic of Palau, Independent State of Papua New Guinea, Republic of Marshall Islands, Independent State of Samoa, Solomon Islands, Kingdom of Tonga, Tuvalu, Republic of Vanuatu, Cook Islands, French Polynesia, Niue, serta Democratic Republic of Timor-Leste.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang telah menunjuk Kota Kupang sebagai tuan rumah penyelenggaraan program residensi internasional ini. Ia menegaskan bahwa ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi Kota Kupang sebagai kota pulau dan salah satu pintu gerbang kawasan Nusa Tenggara.
“Terima kasih juga untuk Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang sudah mempercayakan Kota Kupang sebagai tuan rumah event besar ini. Ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami Kota Kupang. Selamat datang di Kupang City, Kota Pulau,” ungkap Wali Kota.
Dalam sambutan bilingual yang disampaikan, Wali Kota juga memperkenalkan kekayaan budaya, kuliner dan karakter masyarakat Kota Kupang kepada para peserta residency dari berbagai negara Pasifik. Ia menyebutkan ragam kuliner khas seperti jagung bose, ikan kuah asam dan sei khas Kupang yang dibakar menggunakan daun kosambi. Selain itu juga kain tenun khas NTT sebagai warisan lintas generasi.
“Kita memiliki banyak hal yang baik di Kota Kupang ini. Kita punya matahari terbenam yang sangat indah di Teluk Kupang. Kita juga memiliki kuliner yang lezat seperti jagung bose, kuah asam, dan sei. Sei adalah salah satu makanan yang paling unik dan terbaik dari Kupang. Seperti daging asap, tetapi diproses dengan pembakaran menggunakan daun kosambi yang memberikan aroma khas luar biasa. Dan kita juga memiliki banyak kain tenun indah. Nanti masing-masing dari Bapak Ibu akan kami berikan satu kain tenun,” ujar Wali Kota.
Wali Kota kemudian mengangkat filosofi yang sering hidup dalam masyarakat kepulauan Pasifik bahwa laut bukan pemisah antarbangsa, tetapi justru menjadi jalan kasih, kebijaksanaan dan harapan yang menghubungkan kehidupan di seluruh kawasan Pasifik.
“There is a philosophy of Pacific society that the ocean does not separate us, the ocean connects us. I know each country has their own limitations and also each has advantages. Therefore we have to collaborate and cooperate together. Because as wise men said: If you want to go fast, go alone; but if you want to go far, go together. Tonight is not just a dinner, this is the entrance of collaboration, a moment where hearts meet in this room,” ucapnya.
Wali Kota juga menegaskan bahwa budaya bukan hanya peninggalan masa lalu tetapi juga pinjaman dari anak cucu yang wajib dijaga untuk masa depan bersama. Menurutnya, event seperti ini bukan hanya memperkuat jejaring budaya Pasifik namun juga ikut memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah karena para tamu, pelaku seni, praktisi, akademisi dan peserta lintas negara yang hadir akan menggerakkan aktivitas perhotelan, restoran dan UMKM termasuk sektor souvenir.
Menutup sambutan, Wali Kota menyampaikan bahwa jamuan malam ini menjadi titik awal menguatkan kolaborasi dan mempererat jejaring antar bangsa kawasan Pasifik melalui budaya, dialog, rasa dan perjumpaan tanpa batas. “Therefore, tonight is not just a dinner but a moment of strengthening our collaboration through shared cultures and community wisdom. Selamat menikmati malam ini dan selamat menikmati Kota Kupang beberapa hari ke depan. I hope you enjoy Kupang City for the next couple days. Thank you,” pungkasnya.
Sementara itu dalam wawancara singkat usai acara, Wali Kota Kupang kembali menegaskan bahwa kegiatan residensi internasional ini memiliki dampak strategis bagi pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya Kota Kupang. Ini merupakan event yang sangat baik, karena dapat meningkatkan ekonomi di Nusa Tenggara Timur, terutama Kota Kupang.
Menurutnya secara formal tuan rumah kegiatan adalah Provinsi NTT, tetapi lokus utamanya berada di Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi, sehingga kami menyiapkan seluruh dukungan dengan baik. Kami menyiapkan hotel-hotel, UMKM, pameran, gala dinner, dan bahkan festival drone untuk bangsa-bangsa kawasan Pasifik yang akan disaksikan pada tanggal 11 nanti. Malam ini kami menyiapkan gala dinner untuk menyambut para peserta dan pelaku budaya,” jelasnya.
Direktur Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa cultural residency ini merupakan ruang dialog kreatif, pertukaran pengetahuan, eksplorasi artistik dan inovasi berbasis tradisi untuk memperkuat kolaborasi antar masyarakat budaya Indonesia-Pasifik menuju penyelenggaraan IPACS 2025 bertema Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom. Program ini sekaligus menegaskan peran budaya sebagai jembatan diplomasi, perdamaian dan keberlanjutan antarbangsa.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan kurator dan pelaku seni musik, tari serta kriya bambu-kelapa dari berbagai negara di kawasan Pasifik dan Indonesia sebagai platform yang memperkuat jejaring kolaborasi, membangun pemahaman mendalam antar komunitas budaya dan melahirkan model residensi berkelanjutan lintas kawasan. Direktur juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi NTT atas dukungan dan keramahtamahan dalam penyelenggaraan kegiatan internasional ini.( crd)

