Ba'a,LIPUTANNTT.com,Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono serta rombongan melakukan peninjauan di lokasi budidaya lobster sekaligus melakukan panen perdana lobster yang berlokasi di kawasan perairan Mulut Seribu, Desa Pukuafu, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao pada Rabu (07/06/2023).
Ikut hadir bersama Menteri KKP dan Gubernur NTT dalam panen lobster tersebut, Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus Saek, Dirjen Perikanan Budidaya Haeru Rahayu, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Laksamana Muda TNI Adin Narawaludin, Direktur Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) I Nengah Putra Winata, Wadan Lantamal VII Kupang Kolonel Mar Aris Budiadi, Aspotmar Lantamal VII Kupang Kolonel Laut (P) Andik Sanjaya, dan juga Kepala Biro Adminstrasi Pimpinan Setda NTT Prisila Parera.
Gubernur NTT bersama Menteri KKP serta rombongan tiba di kawasan lokasi budidaya lobster Mulut Seribu sekitar pukul 09.55 WITA dengan menggunakan Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan RI Orca 1 dari Pelabuhan Tenau Kupang.
Kedatangan Gubernur VBL serta Menteri Trenggono dan rombongan di Kawasan perairan Mulut Seribu itu disambut secara langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao serta unsur Forkopimda Kabupaten Rote Ndao yang telah hadir kurang lebih setengah jam sebelumnya di lokasi budidaya lobster tersebut
Sebelum acara panen perdana lobster tersebut dilakukan, terlebih dahulu Gubernur NTT dan Menteri menyimak penjelasan dan pemaparan materi oleh pengelola tentang keberlangsungan kegiatan budidaya lobster dan juga jenis lobster yang dibudidayakan.
Setelah pemaparan materi, Gubernur Lasikodat bersama Menteri Trenggono didampingi Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao melakukan panen perdana lobster.
Pada kesempatan tersebut Gubernur NTT mengatakan bahwa Mulut Seribu akan terus didukung untuk menjadi pusat budidaya lobster, perikanan dan hasil laut lainnya yang akan menjadi _supply chain_ kebutuhan baik dalam dan luar NTT.
“Hasil panen sebelumnya bahkan sudah menjadi suplai kebutuhan makanan pada perhelatan KTT Asean 2023 yang lalu di Labuan Bajo. Ini luar biasa,” kata Gubernur Laiskodat.
“Bersama dukungan Pak Menteri KKP bersama jajaran dan juga investor, target kita kedepan pada bulan oktober 2023 nanti harus sudah bisa kita panen produksi rutin lobster sebesar 500 kg/bulan”, jelas Gubernur Viktor
Sementara itu Menteri KKP Trenggono mengatakan bahwa keberhasilan budidaya lobster di kawasan Mulut Seribu menurutnya harus diikuti oleh daerah lain juga, dikarenakan perairan di Indonesia memiliki banyak benih yang merupakan modal utama untuk pengembangan budidaya lobster.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya bersama jajarannya akan _all-out_ untuk mengembangkan budidaya lobster dalam negeri guna mendukung kesejahteraan nelayan, pembudidaya dan juga menjaga keberlanjutan biota laut disetiap kawasan budidaya hasil laut.
“Kita bangga karena kawasan Mulut Seribu juga menjadi role model pengembangan budidaya lobster. Indonesia kedepan bisa menjadi produsen lobster terbesar di dunia mengingat bibit lobster yang paling banyak ada di negara kita. Saya minta semua pihak untuk terus mendukung terlebih di kawasan Mulut Seribu,” jelas Menteri Trenggono.
Setelah melakukan panen lobster tersebut, Gubernur VBL bersama Menteri Trenggono dan juga rombongan langsung kembali menuju ke Kupang sekitar pukul 10.45 WITA.
Untuk diketahui hasil panen lobster di Kawasan Mulut Seribu tersebut sebanyak 204kg (289 ekor).(*)