KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, mengikuti Misa Minggu Paskah ke 3 sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan dana sebesar Rp100 juta kepada Gereja Katolik St. Mathias Rasul Tofa, Minggu (4/5). Bantuan tersebut merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kota Kupang terhadap pelayanan keagamaan dan pembangunan sarana prasarana gereja. Penyerahan dilakukan langsung oleh Wali Kota kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP), Dr. Paulus Taek, M.Si., dan Romo Videntus Atawolo, Pr., sebelum misa berakhir.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota menyampaikan bahwa meskipun pemerintah kota tengah menghadapi keterbatasan anggaran, komitmen untuk mendukung kehidupan beragama tetap menjadi prioritas. “Saya percaya bahwa jika kita berjalan bersama, kita bisa mencapai hal-hal besar. Pemerintah, gereja, organisasi masyarakat, dan seluruh elemen harus bersatu,” tegasnya.
Selain menyerahkan bantuan, Wali Kota Kupang bersama keluarga juga mengikuti misa dengan khidmat sampai selesai di gereja tersebut. Kehadirannya menjadi wujud nyata kepedulian dan komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam mempererat relasi dengan komunitas keagamaan dan mendukung pertumbuhan iman umat.
Misa dipimpin oleh Romo Videntus Atawolo, Pr., dan dihadiri pula oleh Pastor Rekan RD. Faris Paut, Pater Albertus Asterius Pantaol, serta Ketua DPP, Dr. Paulus Taek, M.Si. Turut hadir dalam perayaan ini Sekretaris Dinas PRKP Kota Kupang, Johannes Bell, ST., MT., dan Kepala Bagian Kesra Setda Kota Kupang, Djoni Domisius Bire, SH.
Dalam homilinya, Romo Videntus mengajak umat merenungkan Injil Yohanes tentang penampakan Yesus kepada para murid di Danau Tiberias. Kisah tersebut menggambarkan kasih dan perhatian Yesus yang tetap nyata bahkan setelah kebangkitan-Nya. Saat para murid gagal menangkap ikan, Yesus hadir memberi petunjuk hingga mereka berhasil memperoleh 153 ekor ikan, yang menjadi simbol kepenuhan bangsa-bangsa dalam jala keselamatan Allah.
Ia juga menekankan bahwa Yesus tidak hanya memberi arahan, tetapi juga menyediakan makanan bagi para murid-Nya, lambang kasih dan perhatian Tuhan yang terus hidup melalui sakramen Ekaristi. Umat pun diajak untuk terus setia menghadiri misa sebagai bentuk perjumpaan nyata dengan kasih Tuhan.
Romo mengibaratkan hidup berkomunitas sebagai “lebah kolektif” yang menghasilkan madu, buah dari kerja sama, pelayanan, dan semangat kasih bagi sesama. Ia mengapresiasi keterlibatan Pemerintah Kota Kupang dalam berbagai upaya membangun kota secara kolaboratif, termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Christian Widodo menggarisbawahi bahwa semangat pelayanan harus menjadi roh dalam pemerintahan. “Bacaan Injil Yohanes hari ini mengajak kita untuk melayani dengan setia dan penuh kasih. Maka kami pun hadir bukan sebagai pemimpin yang memerintah, tetapi sebagai pelayan bagi masyarakat Kota Kupang,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya bersama Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah selalu terbuka terhadap aspirasi masyarakat, termasuk umat Paroki St. Mathias Rasul. Bahkan, Wali Kota membagikan nomor pribadinya melalui Ketua DPP agar umat dapat menyampaikan keluhan secara langsung.
Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan kebersihan lingkungan, Pemerintah Kota Kupang juga akan mendistribusikan 1.346 tempat sampah ke setiap RT di wilayah kota. “Membangun kota bukan semata soal infrastruktur, tetapi juga menciptakan udara yang bersih, taman yang asri, dan masyarakat yang saling menghargai,” pungkasnya.
Mewakili umat, Dr. Paulus Taek menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian Pemerintah Kota Kupang. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan akan digunakan untuk mendukung berbagai kebutuhan gereja serta pertumbuhan iman umat,” ujarnya.(*/dev)
