Jakarta, LIPUTANNTT.com,Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo bersama Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, secara resmi meluncurkan ajang balap sepeda jalan raya internasional bertajuk _Tour De Entete 2025_, bertempat di The Tavia Heritage Hotel, Jakarta Sabtu 5 Juli 2025.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Pelaksana Harian PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) atau Indonesia Cycling Federation, Jadi Rajagukguk dan Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi & Infrastruktur Kementerian Pariwisata, S. Utari Widyastuti.
Secara simbolis Menpora Dito Ariotedjo membuka dengan resmi _Tour de EnTeTe_ dengan menyerahkan helm balap sepeda kepada Jadi Rajagukguk selaku Wakil Ketua Pelaksana Harian PB ISSI.
Menurut Gubernur Melki Laka Lena, ide awal penyelenggaraan _Tour de EnTeTe_ lahir dari dialog bersama para Bupati/Wali Kota se-NTT dan Kementerian Pariwisata pada Maret 2025. Dalam diskusi tersebut disepakati bahwa NTT perlu mencari terobosan kreatif untuk memacu pariwisata di tengah situasi efisiensi anggaran.
"NTT memiliki banyak destinasi wisata yang luar biasa dan penuh potensi. Dengan _Tour de EnTeTe_ kami ingin menggabungkan keindahan alam dan kekayaan budaya NTT dengan semangat olahraga. Balap sepeda bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga menyuguhkan kegembiraan, atraksi visual, dan interaksi langsung dengan masyarakat. Ini adalah cara kita merayakan NTT sambil memperkenalkannya ke panggung dunia," jelas Gubernur Melki Laka Lena.
"Event ini merupakan inisiatif strategis Pemprov NTT bersama pihak swasta, khususnya Jelajah Sport, untuk mempromosikan potensi wisata alam dan budaya NTT melalui pendekatan sport tourism yang berdampak nyata bagi ekonomi daerah," tambah Melki.
_Tour de EnTeTe_ rencananya akan diikuti lebih dari 100 pembalap profesional dari dalam dan luar negeri, terbagi dalam 20 tim, enam tim (30 pembalap) dari Indonesia dan sisanya 14 tim (70 pembalap) dari luar negeri. Adapun negara-negara yang telah menyatakan minat untuk ambil bagian dalam event ini antara lain : Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, Australia, Selandia Baru, Tiongkok, Jepang, Hongkong, Taiwan. Beberapa klub profesional dari Uni Emirat Arab dan Eropa pun telah menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam _Tour de EnTeTe._
Ajang yang akan digelar pada 10–21 September 2025 mendatang ini, akan menyusuri lintasan sepanjang 10 etape yang membentang di tiga pulau utama NTT : Timor, Sumba, dan Flores. Akan dimulai dari Kota Kupang dan berakhir di Labuan Bajo.
Gubernur Melki memastikan bahwa _Tour de EnTeTe_ akan membawa banyak dampak positif bagi masyarakat NTT. "Tiga pulau utama di NTT yakni Timor, Sumba, dan Flores memiliki berbagai lanskap yang unik. Perjalanan panjang ini akan mendorong pergerakan ekonomi lokal dan menciptakan efek domino bagi pertumbuhan pariwisata yang lebih merata dan inklusif," jelasnya.
Berikut ini kota-kota yang akan dilalui dalam sepuluh etape _Tour de EnTeTe 2025_ :
1. Kota Kupang – Kefamenanu
2. Kefamenanu – Atambua (via Wini dan Motaain)
3. Atambua – SoE
4. Tanarara – Waingapu (Loop)
5. Waingapu – Waibakul – Waikabubak – Tambolaka
6. Larantuka (Tanjung Bunga) – Maumere
7. Maumere – Ende
8. Ende – Bajawa
9. Bajawa – Ruteng
10. Ruteng – Labuan Bajo
Setiap hari, pembalap akan berkompetisi dalam lima kategori, yakni : Stage Winner (Pemenang Hari itu), Sprint Point (Lomba Sprin atau Kecepatan), Kom Point (Lomba Tanjakan), Indonesia Rider, ASEAN Rider. Juara umum akan diumumkan di etape terakhir di Labuan Bajo.
_Tour de EnTeTe_ dinilai akan menjadi event sport tourism yang sangat unik dan menjadi daya tarik tidak saja untuk NTT, tetapi juga untuk Indonesia pada umumnya. Beberapa keunikan event ini antara lain : _Tour de EnTeTe_ merupakan balap sepeda profesional dengan durasi terpanjang di Indonesia, berlangsung selama 10 hari. Event ini satu-satunya yang melintasi tiga pulau besar sekaligus yakni Pulau Timor, Sumba, dan Flores dan menampilkan kekayaan budaya, tenun, rumah adat, serta pemandangan indah Flobamora.
Selain itu, rute balapan juga menyusuri dua Pos Lintas Batas Negara, yaitu Wini (TTU) dan Motaain (Belu), yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Selain sebagai ajang olahraga dan promosi pariwisata, _Tour de EnTeTe_ menjadi momentum penting untuk mendorong perhatian pemerintah pusat terhadap infrastruktur jalan dan jembatan di NTT.
Jannes Eudes Wawa, Direktur Jelajah Sport sekaligus Direktur Event _Tour de EnTeTe_ menyatakan komitmennya menyukseskan event ini.
"Kami sangat menghargai dukungan dan sambutan positif dari Gubernur NTT, Bapak Melki Laka Lena, terhadap inisiatif kami untuk menghadirkan _Tour de EnTeTe._ Bagi kami di Jelajah Sport, event ini bukan hanya ajang balap sepeda, tapi sebuah komitmen untuk mengangkat potensi wisata dan ekonomi daerah melalui pendekatan sport tourism. Dengan pengalaman kami dalam menyelenggarakan event serupa, kami berkomitmen penuh untuk menjadikan _Tour de EnTeTe_ sebagai event internasional yang profesional, aman, dan berdampak nyata bagi masyarakat NTT." Ujarnya.
Sementara itu Kepala Pelatih Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo, yang juga menjadi Race Director _Tour de EnTeTe_ menilai bahwa event ini merupakan batu loncatan penting bagi dunia olahraga Indonesia.
“Ini bukan hanya peluang untuk NTT, tapi juga untuk Indonesia agar lebih dikenal dalam peta balap sepeda internasional. Jika konsisten diselenggarakan setiap tahun, bukan tidak mungkin _Tour de EnTeTe_ bisa setara dengan _Tour de France_ atau _Giro d’Italia_ yang merupakan event balap sepeda kelas wahid,” tegasnya.(*)