KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menghadiri langsung kegiatan *GSN Bermazmur 2025* yang mengangkat tema “HYMN OF GOSPEL”, bertempat di Gereja Gunung Sinai Naikolan, Rabu (30/7). Acara ini menjadi salah satu momentum penting dalam menyatukan iman, seni, dan semangat pelayanan dari generasi muda.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Afliana S. Neno-Pay, para presbiter, Camat Maulafa, Matheus A. B.H. da Costa, Lurah Naikolan, Nur M. Tasrap, serta seluruh jemaat Gereja Gunung Sinai Naikolan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Christian Widodo menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengaku sempat mengira acara ini akan berlangsung sederhana, namun justru terkesima oleh antusiasme para peserta dan kemeriahan acara.
“Ini bukan sekadar acara, ini adalah persembahan luar biasa dari talenta-talenta muda kita untuk Tuhan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Wali Kota juga secara khusus memberikan penghargaan kepada tim panitia, relawan, peserta, dan terutama tim MC dan dokumentasi, yang menurutnya kerap terlupakan, namun memainkan peran vital dalam kesuksesan acara.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa membangun kota bukan hanya soal infrastruktur, melainkan juga memberikan ruang tumbuh bagi generasi muda.
“Di sinilah tempat iman bertemu kreativitas, di mana nyanyian bukan hanya soal suara, tapi tentang kekuatan untuk saling memulihkan dan memberi harapan,” tambahnya.
Kepada para peserta muda, Wali Kota berpesan untuk terus percaya diri dan fokus pada talenta serta panggilan mereka. Ia mengutip Mahatma Gandhi, “Pertama mereka mengabaikanmu, lalu mereka menertawakanmu, lalu mereka melawanmu, dan akhirnya kamu menang,” sebagai bentuk motivasi untuk terus berkarya.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GMIT Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Afliana S. Neno-Pay, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan GSN Bermazmur telah menjadi tradisi rohani yang kuat, dan tahun ini dirancang menjadi ruang kolaborasi antar-gereja dan komunitas seniman Kristen.
“Kami percaya kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi wadah kesaksian iman, bentuk pelayanan, dan persembahan terbaik untuk Tuhan,” jelasnya.
Pdt. Afliana juga menyampaikan rasa bangga atas antusiasme peserta, termasuk dari daerah Luar yang mengirim anak-anak remaja untuk mengikuti lomba ini.
Ketua Panitia, Alfredo Liumome, dalam laporan kegiatan menyampaikan bahwa GSN Bermazmur 2025 bertujuan memperdalam kehidupan rohani melalui pujian dan nyanyian, serta membangun semangat kebersamaan dalam keberagaman.
Lomba menyanyi solo dibagi menjadi dua kategori utama, antara lain kategori anak (usia 8–10 tahun dan 11–15 tahun) dan kategori dewasa/pemuda. Dari 65 peserta yang mengikuti audisi (45 anak dan 20 dewasa), terpilih 25 finalis (15 anak dan 10 dewasa) untuk tampil di babak final.
“Kegiatan ini kami harapkan bukan hanya menjadi kompetisi, tapi juga momen spiritual yang menggugah semangat pelayanan melalui musik rohani,” tuturnya. (*)
