KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, melantik 80 Pejabat Fungsional di lingkup Pemerintah Kota Kupang dalam sebuah upacara resmi yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa (25/11).
Turut hadir Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc., unsur Forkopimda Kota Kupang, Sekretaris Daerah Kota Kupang, Jeffry E. Pelt, S.H., para Asisten Sekda Kota Kupang, para Kepala Perangkat Daerah lingkup Kota Kupang, Camat, para tokoh agama yang mengambil sumpah, serta 80 pejabat fungsional yang dilantik.
Dalam sambutannya, Wali Kota mengawali dengan menyampaikan syukur karena seluruh peserta dapat hadir dalam keadaan sehat, sekaligus mengucapkan profisiat kepada pejabat fungsional yang baru dilantik. “Saya percaya ini bukan sekadar seremoni administrasi, tetapi awal baru bagi Bapak Ibu sekalian untuk melayani lebih banyak, menjadi lebih bermanfaat, dan berdampak bagi masyarakat Kota Kupang,” ujar Wali Kota.
Ia menegaskan bahwa wajah pemerintah sesungguhnya tampak melalui pelayanan para pejabat fungsional, baik perawat yang merawat pasien, guru yang membuka harapan bagi murid, maupun analis kepegawaian yang memperbaiki sistem ASN. “Memerintah adalah melayani. Hari ini salah satu bentuk nyata dari pelayanan itu,” tegasnya.
Wali Kota Widodo juga menyinggung tantangan keuangan yang tengah dihadapi Pemerintah Kota Kupang, termasuk pemotongan transfer ke daerah pada tahun 2026 yang mencapai Rp204 miliar. Namun ia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak boleh memadamkan semangat para ASN.
Lewat perumpamaan tentang bintang yang justru tampak lebih terang saat langit gelap, ia mengajak seluruh pejabat fungsional untuk tetap bersinar di tengah keterbatasan.“Ketika anggaran besar, semua bisa terlihat berprestasi. Tapi dalam kondisi sulit seperti ini, ketika Bapak Ibu bersinar sedikit saja, itu akan tampak lebih terang,” ungkapnya.
Dalam arahannya, Wali Kota menekankan pentingnya disiplin, integritas, dan profesionalitas, termasuk hal sederhana seperti penampilan. Ia mengingatkan agar pejabat fungsional selalu berpakaian rapi karena banyak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Pakaian rapi tidak harus mahal. Tapi itu simbol keseriusan dalam melayani publik. Jangan sampai kita bekerja baik tetapi masyarakat tidak percaya karena penampilan kita tidak mencerminkan profesionalisme,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa disiplin kecil seperti itu sejalan dengan pelatihan di dunia kemiliteran, di mana kerapian dan keteraturan menjadi dasar pembentukan karakter disiplin menghadapi berbagai persoalan.
Menutup sambutannya, Wali Kota kembali mengingatkan bahwa Kota Kupang adalah kota kasih, dan kasih itu menjadi nyata melalui pelayanan kepada masyarakat. “Kota Kupang hanya dapat melesat bila kita semua bergerak dalam satu visi dan satu arah. Mari bekerja dengan hati, karena hanya pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang dapat menyentuh hati-hati yang lain,” pungkasnya.(*/crd)
