Rayakan HUT ke-12, Cakrawala NTT Konsisten Dorong Penguatan Literasi Melalui Program Sekolah Menulis

Pemred Liputan NTT
0

 

KUPANG, LIPUTANNTT.com,Cakrawala NTT merupakan lembaga yang menaruh fokus pergerakan pada dunia pendidikan. Melalui visi besarnya “Menyambut Generasi Emas NTT Tahun 2050 dengan Membangun Budaya Literasi”, Cakrawala NTT tetap konsisten mendorong penguatan literasi dalam dunia pendidikan dan masyarakat luas. Sejak tahun 2013, Cakrawala NTT fokus menguatkan literasi, khususnya membaca dan menulis, di kalangan guru, peserta didik, mahasiswa, hingga masyarakat luas. Kerja dan karya yang dilakukan oleh Cakrawala NTT ini bertujuan untuk mewujudkan generasi yang berkualitas, cerdas, dan berkarakter kuat sekaligus berkontribusi bagi pembangunan yang berkelanjutan.


Direktur Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, menuturkan, pendidikan adalah sarana untuk membentuk dan membangun generasi yang unggul, baik dari segi kemampuan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan untuk menghasilkan inovasi, hingga karakter. Hal ini, ungkapnya, bisa diwujudkan melalui penguatan literasi. Untuk itu, sambung Gusty, pendidikan dan literasi menjadi fokus pergerakan yang diemban oleh Cakrawala NTT.


“Sejak tahun 2013, kami berfokus pada dunia pendidikan dan literasi. Tidak sekadar narasi tetapi juga aksi nyata,” terangnya, Minggu (23/11/2025).


Gusty menjelaskan, sejak tahun 2013 hingga saat ini, Cakrawala NTT memiliki 370 sekolah binaan dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, serta telah mendampingi penguatan literasi bagi 17.000 guru, 17.500 peserta didik, dan 260 mahasiswa, serta ratusan masyarakat umum yang tergabung dalam kelompok tertentu. Jumlah tersebut, ungkap Gusty, merupakan bentuk nyata dari komitmen dan konsistensi Cakrawala NTT dalam mendorong penguatan literasi demi terwujudnya pendidikan yang bermutu dan masyarakat yang lebih literat.


“Kami terus berkomitmen untuk tetap ada dan konsisten di jalan ini meskipun banyak tantangan yang menghadang,” ujarnya.


Program Sekolah Menulis: Langkah Strategis di Tengah Era Digital


Gusty mengungkapkan, pihaknya selalu membangun kerja sama dengan berbagai pihak dengan semangat sinergitas-kolaboratif. Salah satunya melalui Program “Sekolah Menulis” yang diinisiasi oleh Yayasan Rumah Literasi Cakrawala NTT. Melalui program ini, jelas Gusty, penguatan literasi bisa dijalankan secara hybrid, yakni tatap muka dan daring, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.


“Program Sekolah Menulis ini merupakan langkah strategis di tengah era digital,” tambahnya.


Program Sekolah Menulis merupakan salah satu terobosan Cakrawala NTT di bidang penguatan literasi yang menyasar banyak pihak. Program ini berlangsung selama tiga bulan dengan orientasi berbasis produk. Para peserta yang bergabung dalam program ini akan dibimbing dan didampingi secara intens oleh tim pengajar yang berasal dari kalangan praktisi dan akademisi hingga bermuara pada penerbitan buku elektronik ber-ISBN. Pelaksanaan penguatan literasi melalui program ini didasari oleh hasil survei dan asesmen awal sehingga para peserta akan menghasilkan karya tulis sesuai minat dan kebutuhan.


“Program ini merupakan salah satu terobosan kami. Kami selalu mengedepankan narasi dan aksi sehingga penguatan literasi ini harus berbasis produk serta sesuai dengan minat dan kebutuhan,” sambung Gusty.


Menuju output dan Merawat Kultur Literasi


Senada dengan itu, Koordinator Formator/Pengajar Literasi pada Yayasan Rumah Literasi Cakrawala NTT, Prof. Drs. Feliks Tans, M.Ed., Ph.D., menambahkan bahwa Program Sekolah Menulis yang dijalankan tersebut tidak sekadar bermuara pada output, tetapi juga kultur literasi yang bisa lestari dan berkelanjutan. Menurut Prof. Feliks, kegiatan menulis tidak sebatas menghasilkan tulisan, tetapi juga merangkai ide dan gagasan melalui pola pikir yang kritis dan kreatif. Hal ini, sambungnya, berdampak pada penguatan sumber daya manusia yang literat.


“Seyogyanya, kegiatan menulis harus menjelma sebagai kultur yang hidup dan tumbuh sebagai kebiasaan,” tegasnya.


Prof. Felis mengapresiasi pelaksanaan Program Sekolah Menulis yang menekankan output dan outcome secara bersamaan sehingga penguatan literasi bisa bersifat mendalam dan berkelanjutan. Ia berharap, program ini bisa menyentuh hingga akar rumput masyarakat agar penguatan literasi bisa merata dan dirasakan oleh semua pihak.


Untuk diketahui, sejak tahun 2013, Cakrawala NTT telah menerbitkan ratusan judul buku, baik yang bersifat fiksi maupun nonfiksi, yang merupakan output dari program penguatan literasi di kalangan guru, peserta didik, mahasiswa, hingga masyarakat luas. Cakrawala NTT melalui Program Sekolah Menulis memiliki harapan agar masyarakat NTT bisa menulis tentang dirinya, budaya, dan sebagainya agar tetap lestari dalam tulisan dan tidak hilang ditelan waktu. (MDj/red)          


Tags

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

Melayani permintaan peliputan dan pemasangan iklan banner. Marketing Director (Email: redaksiliputanntt@gmail.com.Contact Person:081236630013). Alamat Redaksi: Jl. Oekam, RT 13/RW 005 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT. Email: redaksiliputanntt@gmail.com. Tlp/Hp: 081236630013 Rekening: BRI: No. Rek. 467601014931533 a.n. Hendrik Missa Bank NTT: No. Rek. 2503210258 a.n. Hendrik Missa