KUPANG, LIPUTANNTT.com,Sekretaris Daerah Kota Kupang, Jeffry Edward Pelt, S.H., membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Pengurus Koperasi Merah Putih bagi para pengurus Koperasi Merah Putih kelurahan se-Kota Kupang yang berlangsung di Aula SMK Negeri 3 Kupang, Selasa (18/11).
Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, S.H., Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi NTT, Dr. Drs. Jusuf Lery Rupidara, M.Si, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Kupang, Drs. Danberty Ndapamerang, narasumber, Dominikus Ancis bersama tim, para kepala perangkat daerah lingkup Pemerintah Kota Kupang, serta para camat se-Kota Kupang. Kegiatan ini digelar untuk memperkuat peran koperasi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan di tingkat kelurahan.
Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pengurus Koperasi Merah Putih yang telah bersedia bekerja mendukung pemerintah dalam situasi ekonomi yang masih penuh tantangan. Menurutnya, komitmen tersebut merupakan kontribusi yang sangat berharga bagi kesejahteraan masyarakat. “Bukan sesuatu yang gampang ketika Bapak-Ibu memilih untuk bekerja menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui Koperasi Merah Putih. Dalam kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja, pengabdian ini sangat mahal, sangat berharga, dan sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Kupang,” ujarnya.
Sekda menegaskan bahwa pengurus koperasi bukan staf kelurahan maupun pegawai pemerintah, namun merupakan mitra strategis yang berperan langsung dalam memperkuat ekonomi masyarakat. Karena itu, ia menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas dedikasi para pengurus. “Bapak-Ibu adalah mitra kami. Kerja ini adalah kerja sukarela, dan itu luar biasa. Kami sangat menghargai pengabdian Bapak-Ibu,” kata Sekda yang disambut tepuk tangan peserta.
Lebih lanjut, Sekda mengingatkan jajarannya, mulai dari kelurahan, kecamatan, hingga para asisten di lingkup Setda, untuk terus mendampingi pengurus koperasi. Ia menyampaikan pesan khusus dari Wali Kota Kupang agar pengurus koperasi mendapatkan pendampingan yang memadai, terutama terkait tata kelola keuangan agar tidak terjadi masalah hukum di kemudian hari. “Dampingi pengurus koperasi agar tidak salah langkah. Itu pesan Bapak Wali. Dengan pengalaman saya sebagai mantan Kabag Hukum, saya ingin tegaskan bahwa Bapak-Ibu tidak perlu takut. Kita bekerja dalam sistem, kita kawal sama-sama,” tegasnya.
Sekda juga berharap kegiatan bimtek ini dapat menjadi ruang belajar yang efektif bagi para peserta. Ia mendorong peserta untuk memaksimalkan kesempatan berdiskusi dengan narasumber yang telah dipilih karena kompetensinya. “Ini narasumber terbaik yang kita hadirkan. Selama tiga hari, silakan gali semua hal yang perlu diketahui. Apa yang biasanya ditanyakan ke lurah atau camat, hari ini tanyakan kepada narasumber,” tambahnya.
Di akhir sambutan, ia mengajak pengurus koperasi memanfaatkan potensi ekonomi lokal untuk dikembangkan menjadi rencana bisnis koperasi di tingkat kelurahan, baik melalui usaha kuliner, kerajinan, maupun bentuk usaha produktif lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Plt. Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi, Venny Aman, melaporkan bahwa kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Manajemen SDM Pengurus Koperasi Merah Putih ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kompetensi pengurus koperasi di tingkat kelurahan. Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program nasional yang menempatkan koperasi sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi kerakyatan, sehingga kualitas sumber daya manusia yang mengelola koperasi harus benar-benar diperkuat.
Venny menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih dibentuk sebagai institusi ekonomi di tingkat akar rumput yang mengedepankan prinsip gotong royong dan partisipasi bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, ia mengakui bahwa dalam praktiknya masih banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari keterbatasan kemampuan manajemen, kurangnya literasi digital, hingga belum optimalnya pemahaman dasar-dasar perkoperasian baik oleh pengurus maupun anggota.
Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas para pengurus, terutama dalam pengelolaan organisasi, pengelolaan keuangan, dan pengembangan usaha berbasis digital yang kini menjadi kebutuhan penting dalam pengembangan koperasi modern.(*crd)

