Mbay, LIPUTANNTT.com,Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngada pada Kamis (10/4). Tiba di Bandara Soa sekitar pukul 12.30 wita, Gubernur disambut oleh Bupati Ngada Raymundus Bena dan Wakil Bupati Ngada Bernadinus Dhey Ngebu, Ketua DPRD Ngada Romilus Juji, Forkopimda, beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Ngada.
Ada 5 titik yang dikunjungi Gubernur Melki pada kesempatan tersebut yakni Bendungan Wirase, Puskesmas Wurisina, SPPG Ngedukeli, SMAN 1 Ngada Bajawa untuk bertemu para Pengawas dan Kepala Sekolah SMK/SMA/ SLB se Kabupaten Ngada.
Kunjungan Ke Bendungan Wirase:
Gubernur Melki Laka Lena bersama Bupati dan Wakil Bupati Ngada bersama Forkompinda Ngada menuju area persawahan Soa untuk memantau Bendungan Soa 2 Wirase. Berjalan kaki menyusuri pematang sawah dan melewati daerah berlumpur, Gubernur meninjau secara langsung kondisi daerah Irigasi Bendungan Soa 2 Wirase. Dihadapan Bupati dan Wakil Bupati Ngada, Wakil Ketua DPRD Ngada dan Kadis Pertanian Ngada saat tiba di lokasi Bendungan Soa 2 Wirase, Gubernur Melki mengharapkan agar aliran air yang cukup banyak dan stabil di aliran sungai irigasi Wirase dapat dimanfaatkan secara optimal baik untuk membuka lahan produktif baru maupun untuk pembangkit listrik tenaga air.
"Kita bisa memanfaatkan aliran air sungai di irigasi Wirase yang debitnya stabil ini untuk cetak sawah baru atau mengoptimalkan lahan-lahan kering sekitar yang masih belum diolah. Airnya kita bisa naikan ke atas dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Kita juga bisa kembangkan mikrohidro, pembangkit listrik tenaga air dengan aliran air yang model begini dan konsisten sep," harap Gubernur.
Menurut Gubernur, Potensi Ngada untuk swasembada pangan tentunya sangat besar. "Yang sudah ada dioptimalisasi. Dengan distribusi pupuk dan bibit yang bagus, tentunya optimalisasi lahan dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya kepercayaan dan dukungan dari pemerintah pusat melalui Menteri Pertanian yang begitu serius mendorong NTT sebagai salah satu lumbung pangan nasional, saya lihat Ngada siap jadi lumbung pangan. Kita bisa optimalkan lahan yang sudah ada dan buka lahan atau cetak lahan baru,"jelas Gubernur Melki.
Gubernur Melki juga menemukan harga jual beras di Soa cukup bagus berada di atas harga eceran yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo sebesar 12.000, namun beras Soa dijual dengan harga Rp 13.000.
Kunjungi Puskesmas Surisina:
Lokasi kedua yang dikunjungi Gubernur Melki adalah Puskesmas Surisina di Kota Bajawa. Setelah diterima secara adat, Gubernur Melki dan rombongan diarak dari pintu gerbang puskesmas dengan tarian khas Ngada Ja’i. Mendengar iringan musik Ja’i, Gubernur Melki bersama Bupati dan Waki Bupati, pimpinan DPRD dan Forkompinda langsung menghentakan kaki dan menari bersama para penari.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Melki ingin memastikan pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis dari Presiden Prabowo Subianto pada saat ulang tahun masyarakat.
"Setiap yang ulang tahun harus selalu diingatkan beberapa hari sebelumnya. Bahwa ada hadiah ulang tahun dari Presiden berupa cek kesehatan gratis. Ini adalah kue ultah dari Presiden kepada seluruh masyarakat. Jangankan masyarakat, para menteri juga memanfaatkan program ini. Melki berharap agar para ketua RT,RW dan Lurah membantu mensosialisasikan dan mengingatkan warga untuk hal ini,"jelas Melki.
Selain cek kesehatan gratis, Gubernur juga meminta perhatian para tenaga medis di Puskesmas Surisina untuk dalam mengatasi persoalan stunting, kasus kematian ibu dan anak, serta persoalan TB (Tubercolosis).
Sementara itu, Kepala Puskesmas Surisina Ignasius Fabi Liko menjelaskan sejak program ini digulirkan sudah ada 41 terdaftar dan yang sudah terlayani 32 orang.
"Kami gunakan medsos dan mimbar gereja untuk menyampaikan informasi cek kesehatan gratis," jelas Ignasius Fabi Liko.
Gubernur Kunjungi SPPG Ngedukelu:
Setelah melakukan kunjungan ke Puskesmas Surisina, Gubernur langsung melakukan kunjungan ke Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi Ngedukelu (SPPG). Dalam kesempatan tersebut, Gubernur meninjau ruangan demi ruangan SPPG Ngedulelu untuk memastikan proses pengolahan Makan Siang Gratis sungguh berjalan sesuai dengan harapan Presiden Prabowo. SPPG Ngedukelu bermitra dengan Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu Bajawa.
Menurut Gubernur Melki, program MBG dari Presiden Prabowo adalah salah satu penambal, salah satu jaringan pengaman sosial. Presiden Prabowo kelihatannya sedang merubah pola.
"Orang tidak lagi dikasih uang atau BLT. Orang dikasih kerja untuk MBG sehingga masyarakat memperoleh pekerjaan dan uang untuk diputar yang dampak multipliernya besar. Yang kerja di dapur sekitar 50 orang, dan puluhan orang yang jadi pemasok kebutuhan MBG dan untuk kebutuhan 2.000 siswa. Itulah yang dinamakan ekonomi sirkular,"jelas.Melki.
Menurut Melki dana yang dpersiapkan Pemerintah untuk MBG di NTT sebesar Rp. 9 triliun. “Kita harus menangkap peluang ini sehingga perputaran uang yang begitu besar ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Kerahkan semua kekuatan agar uang Rp. 9 triliun ini tidak kembali lagi ke Jakarta,"jelas Melki.
Sementara itu Bupati Ngada Raymundus Bena dalam arahannya mengungkapkan Pemerintah Ngada sangat mendukung program MBG.
"Ada 18 dapur SPPG yang direncanakan didirikan di Kabupaten Ngada. Kami akan berupaya maksimal untuk mendukung program ini. Ada sekitas 18 SPPG yang akan didirikan di Ngada. Kita akan berupaya optimal untuk penuhi target ini,”jelas Ray.
Untuk diketahui SPPG Ngedukelu merupakan SPPG pertama di Kabupaten Ngada. SPPG ini melayani 4 sekolah baik SD, SMP, STM dan SLB dengan sejumlah penerima manfaat 2.035 orang. SPPG ini perkejakan 50 orang.
Kunjungan ke SMAN 1 Bajawa:
Kunjungan berikutnya dari Gubernur Melki Laka Lena adalah ke SMAN 1 Bajawa. Disambut dengan drumband, Gubernur Melki dan rombongan menuju ruangan pertemuan dengan Para Pengawas, Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB seluruh Kabupaten Ngada. Saat tiba di lapangan SMAN 1 Bajawa, Gubernur dan rombongan langsung menari Ja’i, mengelilingi lapangan selama beberpa kali.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur mengharapkan agar para sisiwa SMA/SMK harus mengenal dengan baik potensi daerahnya.
"Saat bertemu dengan Mendikdasmen, beliau meminta agar anak SMA juga dipersiapkan untuk kerja di luar negeri. Anak-anak tamat SMA yang tidak mau dan tidak bisa lanjutkan kuliah akan dipersiapkan melalui pembelajaran bahasa serta pendidikan dan pelatihan praktis,”kata Melki.
Melki melihat ada yang jomplang dengan partisipasi anak-anak dalam bersekolah. Partisipasi anak-anak mengikuti pendidikan SMP turun 48 persen dari jumlah keseluruhan anak-anak yang masuk SD. Sementara itu hanya tersisa 25 persen yang masuk SMA.
"Bila masalahnya tidak ada gedung, kita bisa selesaikan dengan sistem sekolah satu atap. Bila masalahnya kekurangan guru, kita bisa lakukan redistribusi guru. Bila masalahnya karena orang tuanya tidak mampu, kita akan carikan beasiswa, tapi harus benar-benar miskin dan bukan seolah-olah miskin. Jadi tidak boleh ada alasan anak-anak tidak sekolah karena alasan-alasan ini," jelas Melki.
Terkait dengan program pendampingan untuk sekolah kedinasan, kita harus mempersiapakan anak-anak secara lebih dini.
"Kita ingin memunculkan Goris Mere baru, Herman Musakabe dari Ngada. Potensi itu ada pada anak-anak kita kalau dipersiapkan sejak dini. Kita harus persiapkan anak-anak dari segi psikologis, fisik, dan juga akademis," jelas Melki.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga meminta para guru untuk mendesain agar anak-anak tidak hanya belajar di ruangan kelas tapi juga belajar di lapangan.
"Kita harus mengarahkan anak-anak untuk belajar urus sawah, kebun dan turun ke laut. Tujuannya agar pembelajaran praktis di lapangan bisa terintegrasi langsung dengan kebutuhan daerah dan mendukung ketahanan pangan lokal," jelas Melki.
Dalam pertemuan ini Gubernur juga menyerahkan Alokasi DAK dan DAU Spesifik Grant TA 2025 Untuk Pendidikan Menengah SMA/SMK Kabupaten Ngada sebesar Rp. 4.714.000.000 dan Bantuan Pertanian Pengembangan Padi - Jagung, Optimalisasi Lahan dan Dukungan Alat Mesin Pertanian Kab. Ngada sebesar Rp. 12.060.605.680.
Turut hadir pada kesempatan itu, Bupati dan Wakil Bupati Ngada, Pak Raymundus Bena dan Pak Bernadinus Dhey Ngebu, Ketua DPRD Ngada Pak Romilus Juji, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambros Kodo, Plt. Kadis PUPR NTT, Benyamin Nahak, Plt. kadis Pertanian dan Ketahaanan Pangan NTT, Joaz O Wanda, Forkopimda, dan sejumlah pimpinan OPD. Kab Ngada.
Kunjungan Kerja Ke Kecamatan Aimere:
Gubernur Melki Laka Lena menutup rangkaian kegiatan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngada dengan mengunjungi Kecamatan Aimere. Dalam kesempatan tersebut Gubernur meninjau Ramdor di pelabuhan Aimere yang sudah mulai berkarat dan rusak sehingga dapat mengganggu keselamatan penumpang.
Gubernur langsung menghubungi Plt. Kadishub NTT untuk memperhatikan hal ini secara serius.
Selanjutnya Gubernur Melki mengunjungi para Pengrajin Moke di desa Legelapu. Dalam dialog dengan Pengrajin Moke, Gubernur mengingatkan agar pengrajin moke memastikan produk yang dihasilkan sehat dan memenuhi standar.
Gubernur mengungkapkan, setelah masuknya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kualitas moke Aimere meningkat signifikan.
"Dulu moke kita masih sangat tradisional. Setelah BPOM hadir, kualitasnya naik. Kalau sebelumnya perputaran uang sekitar Rp1 miliar per hari, sekarang bisa mencapai Rp2 miliar. Itu berarti Rp60–90 miliar per bulan, bahkan berpotensi mencapai Rp720 miliar hingga Rp1,8 triliun setahun di Ngada," tutup Melki.(*/ar)