BORONG, LIPUTANNTT.com,Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Manggarai Timur pada Jumat (11/4). Di daerah perbatasan antara Ngada dan Manggarai, di jembatan Wae Mokel, kedatangan Gubernur Melki disambut oleh Wakil Bupati Manggarai Timur, Tarsisius Syukur dan jajarannya.
Terdapat lima titik yamg dikunjungi oleh Gubernur Melki yakni Puskesmas Wae Lengga, Seminari Santu Pius XII Kisol, SMKN I Borong, Pabrik Porang dan Kawasan Persawahan Daerah Irigasi Wae Dingin.
Kunjungan ke Puskesmas Wae Lengga:
Saat melakukan kunjungan kerja di Puskesmas Wae Lengga, Gubernur NTT kembali melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis. Gubernur meminta agar seluruh jajaran kesehatan di Puskesmas Wae Lengga melakukan sosialisasi secara masif agar pelaksanaan Program Presiden Prabowo Subianto ini dapat berjalan dengan sukses.
"Program Cek Kesehatan Gratis pada saat Hari Ulang Tahun ini merupakan program yang sangat bagus agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan kesehatannya sehingga dapat melakukan pengobatan secara dini bila ditemukan adanya gejala-gejala penyakit tertentu. Manfaatkan segala media yang ada, bangun kerja sama dengan berbagai pihak baik itu di RT/RW, Kepala Desa, Camat, Tokoh Agama, Media Sosial, untuk melakukan sosialisasi program ini secara maksimal," harap Gubernur Melki.
Gubernur Melki juga mengharapkan agar para tenaga medis dapat melaksanakan berbagai langkah dan strategi yang diperlukan untuk menurunkan stunting, Kasus Kematian Ibu dan Anak serta kasus Tuberculosis.
"Saya minta agar para medis sungguh mengedepankan pelayanan dan keselamatan pasien daripada urusan administrasi. Semua tenaga kesehatan terikat pada janji atau sumpah serta kode etik jabatan yang menjadi rambu utama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," tutup Melki.
Kunjungan Ke Seminari Kisol:
Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih 30 menit, Gubernur Melki tiba di Seminari Santo Pius XII Kisol, tempat dimana Gubernur Melki mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama selama satu setengah tahun.
Setelah diterima dengan sapaan adat di depan Kapela Seminari Santu Pius XII Kisol oleh Pimpinan Seminari Pius XII Kisol, Romo Ferry Warman bersama jajaran, Gubernur Melki kembali menyusuri lorong-lorong dan tempat yang pernah dilaluinya kurang lebih hampir 37 tahun lalu. Gubernur Melki sempat melihat kembali fotonya bersama para rekan putih abu-abu yang terpampang di dinding SMP Seminari Pius XII Kisol.
Saat tiba di Aula Seminari Pius XII Kisol, Gubernur disambut dengan tepukan sukacita dari para Guru dan para siswa SMP dan SMA Seminari Pius XII Kisol.
Dalam pertemuan penuh kenangan tersebut, Gubernur Melki mengajak seluruh jajaran pembina, pendidik, dan para siswa untuk mempertahankan kualitas pendidikan di Seminari Pius XII Kisol. Seminari Kisol merupakan salah satu lembaga pendidikan di NTT yang telah menghasilkan banyak tokoh-tokoh besar dalam berbagai bidang baik tingkat nasional maupun lokal. Sebagai lembaga pendidikan calon Imam, Seminari Kisol juga telah menghasilkan banyak Imam yang bekerja di dalam maupun luar negeri.
"Keinginan untuk mengeluarkan potensi kita secara maksimal dipersiapkan melalui berbagai disiplin sejak bangun tidur sampai tidur malam yang diterapkan di Seminari Kisol ini. Kualitas ini tentu harus dipertahankan," jelas Melki.
Gubernur Melki menegaskan pemerintah Provinsi siap bekerjasama dengan SMA Seminari Kisol untuk kembangkan sektor pertanian, peternakan dan perkebunan di sekitar lingkungan seminari Kisol.
"Bagi adik-adik SMA yang tidak lolos jadi Imam dan ingin lolos di sekolah-sekolah kedinasan dan fakultas terbaik di Universitas Negeri, kami punya program pendampingan untuk sekolah kedinasan sehingga mungkin kedepan ada lagi anak-anak Kisol yang meneruskan kiprah para senior seperti di TNI dan Polri," jelas Melki.
Sementara itu Praeses Seminari Kisol, Romo Ferry Warman mengungkapkan, Gubernur Melki tercatat sebagai seminaris 2.216. Sejak berdirinya tahun 1955, Seminari Kisol telah mendidik dan membina 6.474 siswa.
"Kami berharap agar Bapak Gubernur dapat menjalankan tugas kepemimpinan dengan baik untuk memajukan daerah yang kita cintai ini," jelas Romo Ferry Warman.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Manggarai Timur, Plt. Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat NTT, Plt Kadia Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Manggarai Timur, para pembina, para guru dan siswa Seminari Pius XII Kisol.
Gubernur Lakukan Pertemuan Dengan Para Pengawas dan Para Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB di SMKN I Borong
Setelah mengunjungi almamater Seminari Pius XII Kisol, Gubernur Melki menuju ke SMKN 1 Borong untuk melakukan pertemuan dengan para pengawas dan para Kepsek SMA/SMK/SLB se-Manggarai Timur.
Tiba di gerbang SMKN 1 Borong, Gubernur disambut oleh Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas. Setelah diterima secara adat, Gubernur Melki sempat menonton modifikasi Mobil Listrik sederhana yang merupakan hasil rakitan seorang Guru dan menjadi mobil praktek para siswa SMKN 1 Borong.
Dalam pertemuan dengan para Pengawas dan Kepala Sekolah SMK/SMA/SLB, Gubernur Melki menegaskan dalam rangka mendukung gerakan swasembada pangan yang dicanangkan Pemerintah Pusat, SMA dan SMK perlu memikirkan cara agar kita dapat mengolah potensi-potensi daerah secara dengan baik. Anak-anak SMA/SMK bukan hanya dapat materi di ruang kelas tapi juga praktek di luar sekolah di lingkungan sekitar untuk mengembangkan potensi daerah.
"Jadi anak-anak di waktu senggang di sore hari bisa diajak juga untuk masuk di kebun, bisa urus sawah, bisa berternak atau diajak masuk laut. Kalau tidak begitu, anak-anak pasti tidak kenal potensi daerah. Kalau anak-anak dibiarkan terlalu bebas, maka hasilnya akan begitu saja," jelas Gubernur Melki.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga meminta para Kepala Sekolah melakukan program pendampingan sekolah kedinasan untuk mempersiapkan anak-anak untuk masuk ke sekolah-sekolah kedinasan dan universitas negeri.
"Tidak ada anak didik yang bodoh. Guru-Guru harus cari cara untuk mampu keluarkan potensi anak-anak. Anak-anak kelas 3 SMA/SMK semuanya tanpa kecuali harus dipersiapkan untuk masuk sekolah kedinasan atau universitas negeri terbaik," jelas Melki.
Sementara itu, Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas meminta agar para Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB untuk dapat menciptakan keharmonisan sekolah.
"Kalau ada soal, diselesaikan secara baik-baik ke dalam, jangan dibawa ke luar. Guru adalah sebuah panggilan yang luar biasa yang harus dilakukan dengan penuh ketulusan untuk mengembangkan potensi anak didik," ungkap Andreas Agas.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTT juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi NTT untuk untuk pengembangan sektor pertanian di Manggarai Timur sebesar 11.269.620.000,- dan bantuan Alokasi DAK/DAU Specific Grant TA 2025 untuk pendidikan menengah se-kabupaten Manggarai Timut sebesar 3.384.000.000,- .
Gubernur Kunjungi Pabrik Porang di Borong
Setelah melakukan pertemuan dengan para Pengawas dan Para Kepsek se-Manggarai Timur, Gubernur Melkiades Laka Lena bersama dengan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur mengunjungi Pabrik Porang di Borong yang dikelola oleh PT Taifeng Agriculture Indonesia.
Setelah melakukan peninjauan lokasi pabrik, Gubernur Melki mengungkapkan komitmen untuk menjadikan Manggarai Timur sebagai pusat produksi Porang.
"Semua hasil-hasil porang dari daerah di NTT dari Flores, Timor, dan dari Sumba, semuanya dibawa ke sini. Sehari perusahaan ini bisa mengolah 50 ton porang mentah menjadi 50 chif hasil olahan porang setengah jadi. Hasilnya nanti akan dikirim lewat Semarang untuk diekspor China," jelas Melki.
Menurut Melki, Manggarai Timur menjadi satu-satunya daerah potensial dan strategis untuk mendirikan pabrik porang di NTT. “Manggarai Timur akan mempunyai pusat perekonomian baru dengan hadirnya Pabrik Porang. Kita akan dorong agar Pabrik Porang dapat lebih optimal, jelas Gubernur Melki.
Sementara itu, Manager Produksi PT Taifeng Agriculture Indonesia, Jiang Heng, melalui ahli bahasa Merdiana Siti, menjelaskan, kemampuan produksi perusahaan milik investor asal China itu mencapai 50 ton per hari.
"Jumlah keseluruhan karyawan sebanyak 54 orang dan digaji secara layak di atas UMP NTT," jelas Merdiana.
Gubernur Kunjungi Daerah Irigasi Wae Dingin:
Tak lama setelah mengunjungi Pabrik Porang, Gubernur NTT melanjutkan kunjungannya ke daerah irigasi dan persawahan Wae Dingin di Desa Sita Kecamatan Kecamatan Rana Mese.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTT didamping oleh Wakil Bupati Manggarai serta para Pimpinan Perangkat Daerah lingkup pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Manggarai Timur memberikan semangat dan motivasi kepada Petani yang sedang menanam padi dan beberapa kelompok tani.
"Kami akan terus memastikan bersama pemerintah Kabupaten Manggarai Timur agar keberadaan bendungan dan saluran irigasi yang ada dapat terpelihara dengan baik sehingga mampu mendorong peningkatan produktivitas dan penciptaan lahan atau sawah baru," kata Gubernur Melki.(*/AR)