KUPANG, LIPUTANNTT.com,Mari saling memaafkan di momen yang suci untuk bersama membangun NTT. Dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT yang diselenggarakan pada Rabu, 9 April 2025, di Lapangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin serta ucapan selamat IdulFitri.
Turut hadir dalam acara dimaksud jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTT, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Kepala OJK Provinsi NTT, pimpinan OPD dan instansi vertikal di Provinsi NTT, serta perwakilan Perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT.
Ketidakpastian global pasca penerapan tarif resiprokal impor Amerika Serikat atau dikenal sebagai Liberation Day menjadi tantangan yang nyata bagi perekonomian nasional. Secara umum, langkah ini diambil oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk mengembalikan tenaga kerja dan industri ke Amerika Serikat sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan Amerika Serikat yang mengalami defisit sampai dengan USD1,2 triliun. “Liberation Day memiliki makna bahwa Amerika Serikat memasuki era baru dalam menjalankan perekonomian, dari yang sebelumnya menganut perdagangan bebas atau free market menjadi perdagangan yang terkendali, salah satunya melalui pengenaan tarif” ujar Agus Sistyo Widjajati, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT.
Perlu dukungan dan sinergi seluruh mitra kerja, termasuk Perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan untuk mewujudkan ekonomi NTT yang kuat dan berkelanjutan. Mirip Amerika Serikat yang mengalami defisit neraca perdagangan akibat kondisi free market, Provinsi NTT saat ini masih menjadi pasar yang ditunjukkan oleh defisit neraca perdagangan sebesar Rp51,51 triliun pada tahun 2024. “Terdapat 4 (empat) hal yang perlu didorong untuk merealisasikan potensi-potensi ekonomi NTT demi ketahanan struktur ekonomi yang lebih baik” ujar Agus.
Pertama, produktivitas pertanian selaku sektor utama di Provinsi NTT perlu didorong melalui penggunaan teknologi pertanian.
Kedua, perlu dilakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor Pariwisata melalui pelatihan atau workshop.
Ketiga, perlu didorong pengembangan hilirisasi produk hasil pertanian diluar produk lokal NTT yang telah berkembang saat ini. Yang terakhir, perlu dipastikan kesiapan Provinsi NTT untuk memberikan iklim investasi yang nyaman bagi investor.(*/BI)