OELAMASI, LIPUTANNTT.com,Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, S.E., M.M., didampingi Kasrem 161/Wira Sakti, bersama Kadistan Kabupaten Kupang, Ketua Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Kupang. Komandan Korem 161/Wira Sakti berdialog dengan kelompok Tani di Lokasi panen raya padi di Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Jumat. ( 16/05/2025).
Danrem menyampaikan, hari ini kita melaksanakan panen raya di desa Bau-bau yang jelas dari awal Menteri Pertanian langsung ke tempat ini tanah yang tadinya masih lahan tidur akan di jadikan operasional. Lahan-lahani disini kita lihat hasilnya luar biasa yang biasanya satu hektar Mungkin 3 sampai 4 ton, Puji Tuhan Alhamdulilah sudah 7 ton keatas.
"Harapan saya kedepan agar semua kompak, dan kerja pakai hati. Setelah jadi nanti kita koordinasi dengan kabulog untuk kita melaksanakan terapan Kabah, semua sudah secara sinkron dari hulu sampai hilir kita lakukan dengan optimal untuk mensejahterakan masyarakat" tegas Danrem.
Danrem juga menyampaikan 5000 hektar yang kita tanam ini kita laporkan juga ke menteri pertanian semua Kupang Timur sebanyak 5000 hektar.
Hasil capaian kita akan mencapai semaksimal mungkin, tadi saya sudah berbicara dengan ibu kepala dinas memang untuk target pencapaian dan karena ini bulan Mei, sementara masih panen harapan kita bulan Juli sudah maksimal dan kita tunjukan kepada negara bahwa kita siap untuk membantu swasembada pangan di NTT khususnya kota Kupang dan Kabupaten Kupang. "Harapan kita setelah tanaman pertama selesai, kita ajukan tanaman kedua walaupun ada tantangan musim kering, namun kita yakini bahwa kita bisa". tegasnya.
Kostanji Sambera selaku ketua P3A Kabupaten Kupang menyampaikan, TNI dalam hal ini Korem 161/Wira Sakti Kupang, yang sejak awal sudah ada bersama-sama dengan kami saya mengucapkan trimaksih banyak.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan mendukung kami petani di wilayah ini khususnya wilayah terdampak jebolnya leter T sejak 2022. Sejak 2022, 2023 dan 2024 kami tidak tanam dan tidak panen kurang lebih 600hektar.
Kami bersyukur kepada Tuhan yang sudah memberi banyak pihak termasuk pemerintah kabupaten, provinsi dan juga TNI dalam hal ini Korem 161/Wira Sakti Kupang, yang sejak awal sudah ada bersama-sama dengan kami mulai dari membantu petani dalam gotong royong, membangun bendungan secara darurat dan air bisa masuk ke lahan ini. Kemudian setiap hari TNI selalu ada bersama-sama dengan kami. "Ketika bersama-sama dilahan membuat pematang termasuk tanam, kami sangat mendapat dorongan dari TNI dan juga pemerintah. Sebelum di tanam, di sini kering karena kita punya bendung sudah jebol dari 2022". Ucap Kastanji.
Masih ada harapan kami, ketika tanggal 24 Januari itu pak Menteri bersama Pak Danrem datang ke tempat kami dan di titik lokasi bendungan, Pak menteri perintahkan ke kepala balai sungai yang ada di Kupang untuk membantu persoalan ini yaitu membangun bendungan yang sudah jebol.
Sementara itu Kadis pertanian dan ketahanan pangan kabupaten kupang Ibu Amin Juariah, STP, MM, menyampaikan.
Bahwa telah terjadi peningkatan produksi, tahun lalu dari 3 sampai 4 kali dan tahun ini karena di dukung oleh cuaca dan pendampingnya lebih intens kita bisa meningkatkan produktivitas di atas 7, 8, bahkan 9. "Terkait dengan luasan, tahun ini disandingkan dengan tahun lalu sangat signifikan. Tahun lalu hanya 1700 Hektar sekarang untuk Kupang Timur sudah 5000 Hektar" Kata Juariah.(Penrem)
