KUPANG,LIPUTANNTT.com,Bank Indonesia (BI) mengadakan pelatihan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sebagai rangkaian kegiatan menuju puncak acara Kupang Exotic Festival pada 26-28 Juni 2025.
Pelatihan ini merupakan awal dari kegiatan besar Kupang Exotic Festival 2025 dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pegiat UMKM lokal,” kata Kepala Perwakilan BI NTT Agus Sistyo Widjajati
Hal ini ia sampaikan saat membuka kegiatan pelatihan bertajuk “Dari Dapur ke Pasar” bagi puluhan peserta UMKM lokal yang ada di NTT.
Ia menyatakan bahwa UMKM menjadi prioritas karena menjadi tulang punggung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah NTT.
“Karena kalau kita ingin membangun industri besar tentu butuh investasi, infrastruktur, dan SDM yang banyak. dengan adanya UMKM juga berperan besar lewat penyerapan tenaga kerja baru,” urainya.
Lanjutnya lagi Ia juga menekankan pelatihan ini bertujuan agar pelaku UMKM mampu mengolah sumber daya lokal di sekitarnya menjadi varian produk untuk mengenalkan NTT di tingkat nasional maupun internasional.
Ini menjadi tantangan di NTT, karena itu ia menekankan kreativitas dan kompetensi para pelaku UMKM dalam mengolah bahan baku lokal menjadi produk-produk bermutu di pasar yang luar." tambah agus.
Terima kasih kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTT selaku instruktur pelatihan bagi para peserta UMKM yang hadir dalam kegiatan ini.
Saya berharap para peserta dapat menimba ilmu dan pengalaman berharga dari para instruktur pelatihan demi untuk peningkatan kapasitas sebagai pelaku UMKM yang mandiri dan menjadi sukses.
Kami akan lanjutan pelatihan ini dengan penyelenggaraan bazar UMKM produk lokal NTT pada 26-28 Juni 2025 dalam acara puncak Kupang Exotic Festival di lapangan Polda NTT ."tutup kepala BI NTT.
Di tempat yang sama Ketua Panitia pelaksana kegiatan ini Dedy Jhon Hidayat menyampaikan Gerakan Beli NTT itu bukan Slogan, atau tulisan jadi kami dari Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) provinsi Nusa Tenggara Timur kembali berpikir apa maunya gubernur dalam gerakan beli NTT dan untuk apa, Sehingga muncul Ide nya ini" Tema DARi DAPUR KE PASAR.
Temanya muncul adanya teman teman pelaku UMKM mereka buka Stand karena banyak orang berpikir apa yang akan diuntungkan. Lebih lanjut UMK yang mau buka jualan wajib di kasih pelatihan, dan pelatihan ini diharapkan bentuknya dari dasar Awal munculnya cara berjualan yang benar, dan Strategis." Jelas Dedy.
Lanjutnya lagi acara ini fokusnya adalah untuk pelaku UMKM akan diisi dengan beberapa kegiatan lomba. Kegiatan pertama adalah Lomba Memasak yang kedua adalah Lomba Kopi , karena apa yang mau di masak dan apa yang mau di jual bukan dasarnya tapi makanan dan minuman itu adalah kuncinya " DARI DAPUR KE PASAR".
Tema PHRI ini muncul atas keinginan pemerintah yang baru yang namanya Gerakan Beli NTT."Ungkap Hidayat
Selanjutnya selain olahan yang di jual kita juga berikan edukasi dan juga pelatihan serta Strategi yang jitu. Untuk diketahui bahwa PHRI akan memberikan hadiah kepada UMKM yang penjualannya Tertinggi, yaitu 5 penjualan terbaik dan tertinggi mendapat hadiah." tambah Dedy.
Kami Perhimpunan Hotel dan Restoran PHRI sendiri di bawah naungan Payung hukum Dinas Pariwisata Provinsi NTT.
kami PHRI Sering digunakan tidak terlaksana tapi kami berharap bisa tunjukkan pada semua orang diluar sana bahwa NTT tidak hanya Indah Alamnya tapi juga kaya rasa inovasi dan kulinernya. " tutup hidayat.(* hm)