Dampingi Wamen Diktisaintek, Gubernur NTT Siap Dukung Sekolah Garuda

Pemred Liputan NTT
0


TTS, LIPUTANNTT.com,Mendampingi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Diktisaintek), Stella Christie, dalam kunjungan kerjanya menghadiri acara Penyerahan Sertipikat Lahan SMA Unggul Garuda di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada Selasa (01/07/2025), Gubernur NTT, Melki Laka Lena, menyatakan dukungannya terhadap keberadaan SMA Unggul Garuda.


Serah terima akta hibah dan sertipikat hak pakai tanah seluas 200.175 meter persegi itu dilakukan di Kelurahan Karang Sirih, Kota SoE, Kabupaten TTS. Acara diselingi peninjauan lokasi oleh Wamen Diktisaintek dan rombongan, serta diakhiri dengan penyerahan akta hibah dan sertipikat hak pakai dari Pemkab TTS kepada Kemendiktisaintek.


“Kita bersyukur, hari ini secara resmi Ibu Wamen berkenan hadir. Terima kasih sekali kita sudah berada pada titik ini. Kita tinggal menunggu agar nanti ada percepatan biar kita segera melaksanakan peletakan batu pertama. Sesuai catatan Ibu Anita Gah (anggota DPR RI dari Komisi X), kami akan mendukung sepenuhnya apa yang bisa kami lakukan, sejauh menjadi tupoksi pemerintah provinsi,” ujar Gubernur NTT dalam sambutan singkatnya. 


Gubernur mengharapkan agar proses yang telah berjalan baik tidak lagi mengalami gangguan. Untuk itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten TTS melibatkan warga setempat dalam setiap proses pembangunannya.


“Tolong dijaga proses ke depan agar jangan sampai ada gangguan lagi. Tolong libatkan juga masyarakat lokal setempat dalam proses pembangunan di sini. Caranya bagaimana, silakan Pak Bupati atur, biar masyarakat tetap merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap tempat ini,” pungkas Gubernur Melki. 


Plt. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Syska Hutagalung, menginformasikan pada kesempatan tersebut bahwa SMA Unggul Garuda merupakan salah satu dari tiga program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan. Dua program yang lain adalah revitalisasi pendidikan dan digitalisasi pendidikan. Menurut Syska, tidak semua kabupaten di Indonesia seberuntung Kabupaten TTS yang memperoleh ketiga program tersebut. 


“Tadi saya cek di TTS, ada 52 sekolah yang akan direnovasi, dengan akumulasi angka sekitar 49 miliar,” ujar Syska tentang program revitalisasi sekolah yang akan dijalankan di TTS.


Syska berharap ketiga program tersebut benar-benar dimaksimalkan dan dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan di TTS sebagaimana diharapkan oleh presiden.


“Untuk _cluster_ kesehatan,” tambah Syska, “presiden juga memiliki program revitalisasi rumah sakit. Dari _cluster_ tersebut, NTT memperoleh revitalisasi dua rumah sakit, tahun ini di RSUD Manggarai Timur dan RSUD Sumba Barat Daya, dan tahun depan di RSUD Sabu Raijua.” Jelasnya.


Selain itu, Syska juga menyampaikan program lain Presiden seperti MBG. Menurutnya, ada 1.754.000 target penerima MBG di NTT. Untuk itu, pemerintah telah mempersiapkan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia. Pada 14 Juli nanti, 30.000 SPPI akan diwisuda, dan siap disebar ke semua provinsi untuk mengaktivasi dapur-dapur MBG pada bulan Agustus sampai September nanti. 


Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, menyatakan dukungan Pemkab TTS untuk proses pembangunan SMA Unggul Garuda. 


“Pemerintah TTS menyambut dengan penuh rasa syukur dan antusias atas pembangunan SMA Unggul Garuda sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan menengah di daerah ini. Kehadiran SMA Unggul ini diharapkan menjadi pusat pengembangan potensi generasi muda yang berdaya saing tinggi, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global,” ujar Bupati Eduard.


Menurutnya, sebagai bentuk komitmen dan dukungan konkret, Pemkab TTS telah melakukan berbagai langkah antara lain dalam bentuk penyerahan tanah untuk pembangunan, koordinasi dan fasilitasi lintas sektor, dukungan infrastruktur pendukung, serta melakukan sinergi dengan program pendidikan daerah. Pembangunan SMA Unggul Garuda akan disinergikan dengan visi RPJMD Kabupaten TTS dalam bidang peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. 

Pada kesempatan yang sama, Bupati TTS juga mengharapkan perhatian Kemendiktisaintek untuk tiga hal penting yang dibutuhkan oleh TTS. Ketiga hal itu adalah pengembangan pendidikan perguruan tinggi negeri di TTS, penyediaan beasiswa dan afirmasi bagi putra-putri TTS, dan pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.


Menurut Bupati Eduard, meski menjadi kabupaten di NTT dengan jumlah populasi terbanyak, dengan jumlah 490.652 jiwa, dan angkatan belajar SMA sebanyak 17.113 pada 2024, TTS sampai hari ini belum memiliki perguruan tinggi negeri. Padahal, keberadaan kampus negeri di TTS akan sangat membantu perputaran uang di bidang pendidikan tetap berada di daerah tersebut. 


“Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian Ibu Wamen, dan berharap kunjungan ini akan membawa dampak nyata bagi peningkatan kualitas SDM di daerah TTS,” pungkasnya di akhir sambutan.  


Dalam kesempatan tersebut, Anita Jacoba Gah, anggota DPR RI dari Komisi X, mengungkapkan bahwa NTT memang masih membutuhkan banyak perhatian dari pemerintah pusat. Untuk itu, ia mengharapkan sinergi dan kolaborasi dari Gubernur dan seluruh Kepala Daerah di kabupaten/kota se-NTT untuk mendukung program-program pemerintah pusat.


“Terima kasih kepada Bapak Presiden yang luar biasa untuk kita semua. Kami dari Komisi X akan mendukung dari sisi anggaran,” pungkas Anita mengakhiri sambutan singkatnya.


Sementara itu, Wamen Diktisaintek, Stella Christie, mengungkapkan bahwa pembangunan SMA Unggul Garuda di SoE merupakan salah satu pengejawantahan visi presiden RI di bidang pendidikan. 


“Bapak Presiden memikirkan tentang bagaimana bisa mengubah sains dan teknologi Indonesia. Dan beliau memikirkan bahwa kita harus membangun SDM Indonesia. Visi beliau adalah membangun SDM Indonesia dengan cara memberikan akses bagi seluruh putra-putri bangsa terbaik di seluruh pelosok Indonesia. Dengan visinya ini, presiden menginginkan agar dibangun/diberikan akses, peluang bagi semua orang, bagi mereka yang sangat berprestasi namun sampai saat ini di Indonesia belum mempunyai kesempatan,” ujar Stella mengawali sambutannya. 


“Jadi, Bapak Presidenlah yang secara langsung mengatakan, ‘Saya ingin dibangun di SoE.’ Inilah alasan mengapa SoE menjadi lokasi pertama yang saya kunjungi saat belum menjadi wakil menteri,” tambahnya. 

Menurut Wamen Stella, pada kunjungan pertamanya ke SoE, ia turut meminta aspirasi dari para orang tua dan masyarakat yang hadir saat itu. 


“Saya tanyakan kepada para orang tua, ‘Apakah jika kita membangun Sekolah Garuda, seperti yang diinginkan Bapak Presiden, apakah visi Bapak Presiden sesuai dengan visi dan keinginan oleh para orang tua dan masyarakat?’ Dan itu dijawab serentak oleh para orang tua, ‘Kami sangat mau, kami sangat ingin mempunyai sekolah unggul di TTS ini.’ Itulah yang menjadi suatu panduan, tetap kita kerjakan walaupun tantangan tidak sedikit,” imbuhnya. 


“Pada kunjungan kedua, saya juga mengunjungi banyak universitas yang memang berada di bawah kementerian kami. Dan segala sesuatu perencanaan Sekolah Garuda melibatkan universitas, terutama sekali tentu saja universitas lokal. Karena merekalah yang sangat mengetahui apa yang dibutuhkan di TTS, apa yang berkelebihan di TTS, apa yang bisa dilakukan di TTS ini secara bersama-sama,” lanjut Stella.


Menurut Stella, ada tiga tujuan utama mengapa Sekolah Unggul Garuda dibangun. Pertama, sebagai penyeimbang akses untuk pembangunan sumber daya manusia. Wamen Stella percaya dan yakin bahwa talenta itu ada di seluruh Indonesia, namun kesempatan tidak datang begitu saja. Kesempatan itu harus dibangun. Itulah mengapa kesempatan itu diciptakan di TTS. 


Kedua, sebagai inkubator pemimpin bangsa. Putra-putri terbaik bangsa yang akan belajar di Sekolah Garuda diharapkan mengerti apa sesungguhnya Indonesia. Mereka akan mampu bersaing secara global, berwawasan global, tetapi akan mempunyai kepekaan lokal. 


Ketiga, agar para siswa-siswi mencapai prestasi akademik yang sangat tinggi dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat bukanlah suatu slogan, tetapi akan diharuskan pada keseharian. Siswa-siswi Sekolah Garuda harus berbaur dan mengabdi kepada masyarakat di sekitarnya untuk membangun jiwa mereka sebagai pemimpin bangsa yang mampu bersaing secara global tapi mempunyai kepekaan lokal. 


“Kami perlu kerja sama terus-menerus. Sekolah ini tidak hanya dijalankan oleh pusat. Ini adalah sekolah bersama. Sekolah Garuda ini adalah visi, strategi, dilakukan dan dipikirkan oleh hati Bapak Presiden, untuk Indonesia. Kami sudah merencanakan secara dalam, keberadaan Sekolah Garuda ini bukan saja akan mengangkat siswa-siswi dari NTT, dari TTS, juga dari Indonesia, tetapi juga akan memberikan pertumbuhan ekonomi bagi daerah di sini,” pungkas Wamen Stella. 


Hadir dalam kegiatan Penyerahan Sertipikat Lahan SMA Unggul Garuda tersebut Wamen Diktisaintek, Stella Christie, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Direktur Bina Talenta Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek, Plt. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Syska Hutagalung, anggota DPR RI Komisi X, Anita J. Gah, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kakanwil BPN NTT, Bupati dan Wakil Bupati TTS,  pimpinan dan anggota DPRD TTS, anggota Forkopimda TTS, Sekda, Asisten dan para Pimpinan OPD, Badan dan Bagian Pemkab TTS, serta perwakilan dari tokoh masyarakat.(*)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

Melayani permintaan peliputan dan pemasangan iklan banner. Marketing Director (Email: redaksiliputanntt@gmail.com.Contact Person:081236630013). Alamat Redaksi: Jl. Oekam, RT 13/RW 005 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT. Email: redaksiliputanntt@gmail.com. Tlp/Hp: 081236630013 Rekening: BRI: No. Rek. 467601014931533 a.n. Hendrik Missa Bank NTT: No. Rek. 2503210258 a.n. Hendrik Missa