Gubernur NTT Pimpin Rapat Pendanaan Green Climate Fund : Bangun Ketahanan Iklim Petani Kecil di 12 Kabupaten

Pemred Liputan NTT
0

 

KUPANG, LIPUTANNTT.com,Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, memimpin rapat penting terkait pendanaan Green Climate Fund (GCF) yang digelar secara virtual dari Ruang Rapat Gubernur pada Kamis, (10/7).


Rapat ini membahas proposal pendanaan proyek penguatan ketahanan iklim bagi petani kecil di NTT, yang akan dilaksanakan melalui kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTT, National Designated Authority (NDA) Kementerian Keuangan, dan United Nations Development Programme (UNDP).


NDA yang diwakili oleh Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu merupakan otoritas nasional yang ditunjuk untuk mengelola hubungan dan sinkronisasi antara proyek-proyek GCF dengan kebijakan pembangunan dan adaptasi perubahan iklim nasional.


Dalam rapat ini dibahas usulan pendanaan hibah dari GCF yang akan dilaksanakan UNDP di 12 kabupaten di NTT, yakni : Alor, Flores Timur, Lembata, Sikka, Ende, Manggarai Barat, Kupang, TTS, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, dan Sumba Timur.


Turut hadir dalam rapat ini Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, para Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT. 


Hadir pula secara virtual Sekretaris Daerah NTT, ke-12 Bupati wilayah penerima proyek, perwakilan UNDP Indonesia, yaitu Siprianus Bate Soro, _Team Leader ad interim for Risk, Resilience, and Governance Unit_, serta Budi Gunawan, _Programme  Research Manager_.


Siprianus menjelaskan bahwa proyek ini merupakan hibah dari GCF yang bertujuan memperkuat ketahanan petani terhadap perubahan iklim melalui pengembangan aneka komoditas strategis.


 "Proyek ini akan memperkuat kebijakan di sektor pertanian, dan menyasar langsung sekitar 45.000 rumah tangga petani dengan  masa pelaksanaan selama 6 tahun,” ujarnya.


Selanjutnya, Budi Gunawan dalam paparannya mengenai proposal pendanaan GCF "Membangun Ketahanan Iklim bagi Petani Kecil di NTT",  menjelaskan lokasi dan komoditas proyek yakni :

• Alor: padi, kopi (arabika & robusta), kelapa

• Flores Timur: padi, kopi(arabika & robusta), kelapa, kakao

• Lembata: padi, kelapa

• Sikka: padi, kelapa, jambu mete, kakao

• Ende: kopi robusta, kelapa, jambu mete

• Manggarai Barat: kopi robusta

• Kupang: padi

• TTS: padi

• Sumba Barat: jagung

• Sumba Barat Daya: jagung, kelapa, jambu mete

• Sumba Tengah: jagung, jambu mete

• Sumba Timur: jagung, kelapa, jambu mete


Dengan terlaksananya proyek ini, keluaran yang diharapkan meliputi : Terbangunnya lingkungan yang mendukung serta kerangka kelembagaan untuk pengelolaan pertanian yang tangguh terhadap perubahan iklim dalam jangka panjang; Meningkatnya ketahanan iklim pada mata pencaharian petani kecil melalui perluasan skala dan penerapan praktik budidaya tanaman pangan yang inovatif dan tahan terhadap perubahan iklim; serta Meningkatnya akses petani terhadap keuangan dan pasar untuk mendukung produksi pertanian yang tahan iklim dan berkelanjutan (Climate-Resilient Agriculture/CRA).


Menutup Rapat, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan pentingnya percepatan tindak lanjut teknis agar proyek ini bisa segera dieksekusi.


"Pasca pertemuan ini, kita butuh langkah-langkah teknis yang mendukung agar program ini cepat terealisasi. Kita akan pastikan agar program ini segera diputuskan dan dilaksanakan," ujar Gubernur Melki.


Wakil Gubernur juga menambahkan bahwa pemerintah daerah berharap seluruh pendanaan proyek ini berasal dari UNDP dan Kementerian Keuangan tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.(al)



Tags

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

Melayani permintaan peliputan dan pemasangan iklan banner. Marketing Director (Email: redaksiliputanntt@gmail.com.Contact Person:081236630013). Alamat Redaksi: Jl. Oekam, RT 13/RW 005 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT. Email: redaksiliputanntt@gmail.com. Tlp/Hp: 081236630013 Rekening: BRI: No. Rek. 467601014931533 a.n. Hendrik Missa Bank NTT: No. Rek. 2503210258 a.n. Hendrik Missa