Festival Sastra Santarang 2025 Kembali Hadir dengan Tema “Sastra dan Bencana"

Pemred Liputan NTT
0

 

KUPANG, LIPUTANNTT.Com,Komunitas Sastra Dusun Flobamora lewat dukungan Direktorat Pengembangan Budaya Digital Kementerian Kebudayaan kembali menyelenggarakan Festival Sastra Santarang dengan tema “Sastra dan Bencana” yang akan digelar di Kupang, NTT, pada 19-20 September 2025. 


Ketua Panitia Festival Sastra Santarang 2025, Saddam HP, mengatakan Festival Sastra Santarang (FSS) pertama kali digelar pada 2015 sebagai wadah tempat bertemunya komunitas-komunitas literasi untuk mendiskusikan wacana-wacana yang aktual. 


“Pada edisi kelima tahun ini, FSS ingin semakin meningkatkan apresiasi bagi penerbitan buku-buku sastra dari para penulis NTT melalui diskusi dan seminar sastra,” kata Saddam. 


Ia menjelaskan, FSS 2025 mengangkat tema “Sastra dan Bencana” untuk mendorong semangat dalam menuliskan peristiwa-peristiwa aktual dan permasalahan sosial di NTT, terutama terkait kebencanaan demi merawat ingatan dan harapan.


Ia menjelaskan, realita aktual di NTT yang silih berganti dilanda bencana alam. Seperti, bencana siklon tropis Seroja yang terjadi 4-5 April 2021, ketika pandemi Covid-19 baru sementara mereda. Lalu, meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur pada 2024 lalu. Hingga yang terbaru bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo. 


Komunitas Sastra Dusun Flobamora mengambil titik pijak ini untuk kembali menyelenggarakan Festival Sastra Santarang demi meneropong kembali peristiwa bencana yang terjadi di masa lalu. 


Sastra mengambil peran penting untuk tetap menjadikan aktual segala peristiwa-peristiwa masa lampau, baik yang memupuskan kemanusiaan maupun yang menerbitkan harapan. 


“Melalui sastra, segala peristiwa itu diangkat dan direfleksikan. Bencana-bencana yang terjadi tak boleh dilewati begitu saja, tapi sastra menyediakan ruang untuk mendokumentasikan peristiwa dan memaknainya,” jelas Saddam. 

Selain seminar sastra dan diskusi buku, FSS 2025 turut menghadirkan pemutaran film dokumenter “Daba”, sebuah ritus inisiasi anak Jingitiu di Desa Pedarro, Pulau Sabu. 


Ia berharap festival ini mampu menumbuhkan semangat membaca agar mendukung para penulis menghasilkan karya-karya terbaik dan menghadirkan ruang diskusi yang lebih kritis.


Sebelumnya, Pada tahun 2024, Festival Sastra Santarang mengambil tema ‘Ruang dan Raung’ sebagai pemaknaan pada locus yang literer dan imajinatif dalam karya sastra, dan mengupayakan agar segala bentuk karya sastra mampu bergema di kedalaman gagasan dan diskusi bagaikan bunyi yang nyaring dan panjang. 


Kini, demi menyatukan semua kegelisahan, pencapaian, dan upaya mendokumentasikan 

ingatan dan merefleksikan perjuangan melalui bencana, Komunitas Sastra Dusun Flobamora 

mengadakan Festival Sastra Santarang 2025 dengan tema ‘Sastra dan Bencana’.(*)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

Melayani permintaan peliputan dan pemasangan iklan banner. Marketing Director (Email: redaksiliputanntt@gmail.com.Contact Person:081236630013). Alamat Redaksi: Jl. Oekam, RT 13/RW 005 Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT. Email: redaksiliputanntt@gmail.com. Tlp/Hp: 081236630013 Rekening: BRI: No. Rek. 467601014931533 a.n. Hendrik Missa Bank NTT: No. Rek. 2503210258 a.n. Hendrik Missa