Flotim, LIPUTANNTT.Com,“Jangan urus orang pada saat dia sudah mati. Itu tidak ada guna. Malah ketika dia sakit kita tidak urus,” ujar Gubernur NTT, Melki Laka Lena, saat tatap muka bersama jajaran BPJS Kesehatan, para Camat, Lurah, Kepala Desa, dan Kepala Puskesmas se -Kabupaten Flores Timur pada hari pertama kunjungan kerjanya di Pulau Flores. Tatap muka diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Flores Timur, Jumat (5/9/2025) siang.
Peringatan tersebut disampaikan Gubernur Melki untuk menegaskan pentingnya literasi keuangan dan kedisiplinan dalam membayar iuran kepesertaan BPJS Kesehatan. Baginya, kesehatan adalah masalah yang penting karena menyertai seluruh tahapan kehidupan manusia.
“Dari kecil sampai besar, urusan yang tidak selesai adalah urusan kesehatan. Saking pentingnya kesehatan, di semua visi dan misi Kepala Daerah, termasuk Komisi Kesehatan DPR, menyentuh persoalan kesehatan,” ucapnya.
Gubernur Melki menekankan bahwa dari tiga urusan BPJS Kesehatan, yakni kepesertaan, pembiayaan dan pelayanan kesehatan, hanya pelayanan kesehatan yang diupayakan oleh BPJS Kesehatan dan penyedia layanan kesehatan. Persoalan kepesertaan dan pembiayaan merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
Karena itu, ia meminta BPJS Kesehatan di Flores Timur untuk mendorong masyarakat secara rutin membayar iuran.
“Orang akan jatuh tertimpa tangga ketika sakit, saat tidak menjadi anggota aktif BPJS, dan masih harus memikirkan pembayaran BPJS,” tegas Gubernur Melki.
Gubernur Melki juga mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari tingkat desa.
“Kita mesti sama-sama bergerak agar yang kita sedang lakukan berdampak sekaligus, di desa, kabupaten, dan provinsi. Kita mesti duduk sama-sama dengan baik agar segala potensi yang dimiliki bisa diambil nilai tambahnya bagi daerah,” ujar Gubernur Melki.
Gubernur Melki mencontohkan, saat ini Pemerintah Provinsi telah mencanangkan program Gerakan Beli NTT. Pengejawantahan semangat program tersebut di lingkup Pemerintah Provinsi NTT adalah dengan menggunakan jenama produk yang digunakan dihasilkan oleh para pelaku UMKM di NTT.
“Cuma dengan cara begitu kita membuat uang berputar di tempat kita,” tegasnya, sambil mengingatkan tentang pentingnya hilirisasi dalam program OVOP, “Jangan lagi kita semuanya itu jual mentah tanpa diolah lebih lanjut. Dulu kita tanam, panen, jual. Sekarang kita masuk lebih dalam lagi: tanam, panen, olah dulu, kemas dulu, baru jual. Jadi ada nilai tambah yang bisa masuk ke kantong masyarakat kita.”
Menurut mantan anggota DPR RI tersebut, muara dari gerakan OVOP di Flotim bisa ditampung di NTT Mart.
Selain itu, Gubernur Melki juga menyampaikan tentang rencana penyelenggaraan Tour de Entete dan program bimbingan pendidikan Pemerintah Provinsi untuk anak-anak NTT yang akan mempersiapkan diri masuk sekolah kedinasan maupun kampus-kampus terbaik di Indonesia dan luar negeri. Dalam Tour de Entete, Flores Timur adalah salah satu titik awal etape di Pulau Flores. Tour de Entete sendiri akan melintasi tiga pulau, Timor, Sumba, dan Flores.
“Kita ingin pastikan bahwa seluruh anak-anak SMA/SMK yang ingin sekolah kedinasan baik yang ingin masuk Akpol, Akmil, STPDN, juga kampus-kampus terbaik di dalam dan luar negeri harus didukung agar mereka bisa mempersiapkan diri dengan baik,” pungkas Gubernur Melki terkait program bimbingan belajar yang telah dijalankan Pemprov NTT.
Dalam sepatah katanya, Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT atas dorongannya terhadap program-program prioritas nasional di Flores Timur.
“Kita jalan mau dengan kepastian apa yang digelontorkan dari nasional memiliki daya dorong untuk pertumbuhan ekonomi. Semoga cerita sukses dari kabupaten lain mendorong kami di sini. Terima kasih BPJS Kesehatan laporan panjang catatan positif kami. Flores Timur sudah lewat dari target nasional BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Kepala BPJS Cabang Maumere menyampaikan apresiasi terhadap dukungan pemerintah daerah, baik Pemkab Flores Timur maupun Pemerintah Provinsi NTT, karena cakupan kepesertaan di Flores Timur yang dibayarkan pemda sebesar 46.000 peserta. Menurutnya, dalam program JKN, Pemerintah Provinsi NTT juga memberikan sumbangan besar terhadap program JKN. Pemprov sendiri membantu iuran BPJS 5.455 warga Flores Timur. Ia berharap agar alokasi anggaran dan kuota dari pemda ditambah, sehingga lebih dari 80% dari jumlah peserta dapat aktif dan dilayani.
Dalam kunjungan kerjanya ke Flores Timur, Gubernur NTT didampingi oleh Asisten II Setda Provinsi NTT, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Kepala Badan Aset dan Keuangan Daerah NTT, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan NTT, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Sesi tatap muka di Aula Kantor Bupati Flotim dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda Kabupaten Flores Timur, Sekretaris Daerah, para Asisten, Pimpinan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Flores Timur, para Camat, Lurah, Kepala Desa, dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Flores Timur.5 September 2025(*)