SOE, LIPUTANNTT.COM, Kegiatan peluncuran aplikasi berkarakter Kristus dan raport berkarakter Kristus yang di berlakukan secara serentak di 104 sekolah yang berada dibawah naungan YAPENKRIS Tois Neno pada Selasa (21/10/2025) di SMK Kristen Soe dan SMA Kristen 1 Soe.
Peluncuran pertama berlangsung di SMK Kristen Soe oleh Ketua Sinode yang di hadiri oleh ketua YAPENKRIS Tois Neno bersama badan pengurus, Ketua Klasis Soe timur, Pdt.Yunus Beti, S.Th,kepala sekolah SMK Kristen Soe Yabes Nubatonis, S.H, bersama semua dewan guru. Nampak rombongan Sinode disambut oleh dewan guru dan murid secara adat dan diiringi dengan tari-tarian. Setelah selesai peluncuran aplikasi maka rombongan berkunjung ke SMP Kristen 1 Soe, kemudian rombongan sinode ke SMA Kristen 1 Soe. Rombongan di sambut secara budaya orang Timor oleh kepala sekolah bersama semua dewan guru dan siswa turut hadir dalam kegiatan Peluncuran Aplikasi
Ketua yayasan pendidikan Kristen Tois Neno Pdt.Nelson Liem,M.Th, kepada sejumlah wartawan bahwa pada selasa (21/10/2025) peluncuran aplikasi berkarakter Kristus dan raport berkarakter Kristus yang diserahkan oleh
Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pdt.Semuel Benyamin Pandie, S.Th, dan mulai berlakukan di 104 sekolah yang di bawah naungan yapenkris Tois Neno.
Pdt.Nelson juga menjelaskan bahwa Aplikasi ini dirancang oleh 4 guru di SMK Kristen Soe diantaranya adalah
1. Delfiane D. Dama, S.Pd
2. Alvin Nubatonis, S.Kom
3. Marlince Adelaide Ndun, S.Tr.Par
4. Roni Selan, S.Kom.
Kami dari YAPENKRIS Tois Neno juga diperintahkan oleh majelis sinode untuk melakukan inofasi-inofasi pendidikan agar pendidikan ini dapat terlihat bahwa gmit tidak hanya melayani secara mimbar tetapi benar-benar dimulai dari pendidikan secara umum maupun pendidikan secara rohani. Karena itu YAPENKRIS Tois Neno membuat inovasi-inovasi yang pertama itu terjadi peluncuran-peluncuran melalui majelis sinode yaitu peluncuran sekolah industri sehingga semua sekolah yang di bawah naungan YAPENKRIS Tois Neno sudah kita jadikan sekolah industri baik SMK maupun SMA.
contohnya di SMA Kristen 1 Soe sudah ada teknik re kayaaa kimia yang target plusnya menuju ke pembuatan skinker dan sementara ini mau buat tentang baterai yang mana Elaborasi antara teknik reaksi kimia dan teknik elektro, dengan terapan ilmu yang nyata, bukan sekadar teori saja tetapi ini adalah sebuah konsep literasi teliti dan kreatif yang sedang diusung untuk menghubungkan matematika, fisika, kimia, biologi, PKN, dan agama menjadi teknologi 4G revolusi industri 4.0.
Lebih lanjut Pendeta Nelson Liem menjelaskan bahwa SMA Kristen 1 Soe tidak hanya memiliki teknik rekayasa kimia, tetapi juga memiliki teknik rekayasa perangkat lunak dan otomotif.
Yang lebih penting lagi, kita tidak hanya memberikan pengetahuan teknologi, tetapi juga membentuk karakter anak-anak. Aplikasi berkarakter Kristus dengan pengaturan waktu yang ketat, dari awal masuk hingga pulang, menggunakan "Nafiri" sebagai pengganti bel konvensional, sungguh luar biasa! Bayangkan, Nafiri dari ujung TTS ke ujung TTS, PR jam 7 pagi, orang masih tidur dan berpikir Tuhan Yesus datang!
Ikrar siswa berkarakter Kristus, dengan janji kepada Tuhan Yesus untuk mengasihi, mengikuti pelajaran, menghormati guru, tidak menyakiti teman, tidak menyontek, tidak bolos, dan bertanggung jawab atas janji itu, sangat menyentuh. Doa Bapa Kami mengakhiri semuanya, dan lonceng gereja berbunyi, menandakan panggilan Allah Tritunggal untuk melakukan pemuridan selama 30 menit. Guru-guru pun akan dimuridkan terlebih dahulu sebelum anak-anak, mulai tanggal 24-25 di SMA Kristen 1 Soe.
Pembelajaran umum diisi dengan firman Tuhan, dan setiap jam, bel berbunyi dengan motivasi dari firman Tuhan. Jam 10 pagi, lagu Indonesia Raya berkumandang, semua wajib berdiri menyanyi. Jam 11 siang, lonceng gereja berbunyi, semua aktivitas berhenti untuk berdoa, diiringi instrumen "Mampirlah Dengar Doaku" selama 5 menit. Doa untuk masa depan, orang tua, dan semuanya. Atmosfer Allah dihadirkan untuk menaikkan doa kepada Tuhan.
Khusus untuk SD, tepat jam sepulu bunyikan lagi Indonesia Raya kemudian jam 11;15 WITA lonceng berbunyi, pertanda bioskop pendidikan akan dimulai. Kenapa sampai jam 11:00 WITA saja? Karena manusia hanya butuh 3 hal untuk hidup: yaitu tahu baca, tahu menulis, dan berhitung.
Inovasi-inovasi yang Anda lakukan sungguh luar biasa! Saya sangat terinspirasi dengan dedikasi Anda dalam membentuk generasi muda yang berkarakter dan berpengetahuan.
Kemudian Bunyi Nafiri tiga kali menandakan waktu untuk berkumpul dan mengucapkan ikrar hidup berkarakter Kristus. Dalam ikrar ini, mereka berjanji kepada Tuhan Yesus untuk saling mengasihi, pulang dengan tertib dan bertanggung jawab, membantu orang tua, tidak meninggalkan rumah tanpa izin, mengerjakan tugas tanpa disuruh, berdoa, dan membaca Alkitab setiap jam 8 malam dan semuanya ini dibuktikan dengan buku doa dan buku membaca Alkitab.
Orang tua menerima rapor berkarakter Kristus, di mana mereka dapat mencentang apakah anak mereka sudah memenuhi janji-janji dalam ikrar, mulai dari "belum terlihat," "sudah berkembang," hingga "menjadi teladan." Setiap 3 bulan, guru mengambil rapor ini, mengevaluasi, dan memberikan konseling kepada anak-anak yang membutuhkan. Rapor ini terus berjalan dan dievaluasi.
Yapenkris Tois Neno yakin bahwa dengan membangun karakter seperti ini, anak-anak pasti lulus. Karakter Kristus dipilih karena tidak bertentangan dengan hukum positif apa pun seperti kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri, ungkap Pdt.Nelson Liem.
Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pdt. Semuel Benyamin Pandie, S.Th. kepada wartawan setelah melakukan peluncuran Aplikasi berkarakter Kristus dan raport berkarakter Kristus di serahkan kepada 104 sekolah yang di bawah naungan YAPENKRIS Tois Neno bahwa kami dari sinode mengapresiasi terobosan yang dilakukan yayasan pendidikan Kristen Tois Neno dalam melihat pendidikan berkarakter Kristus yang bukan cuma teori, tapi juga jadi kebiasaan nyata, sehingga kami dari sinode akan mendukung aplikasi ini untuk diterapkan di semua sekolah yang di bawah naungan YAPENKRIS dan kami akan mendukung dengan dukungan di dana, apalagi dengan adanya kolaborasi antara orang tua, guru, dan murid, plus dukungan dari sinode, makin mantap deh! Aku juga setuju banget kalau pendidikan itu bukan cuma soal angka, tapi juga tentang bagaimana mengaplikasikan iman dalam tindakan sehari-hari.
Visi untuk menghasilkan generasi yang berhikmat, pancasilais, dan bisa bergaul dengan bangsa-bangsa lain itu luar biasa! Nasionalisme yang diaplikasikan dalam pergaulan dan dialog dengan perbedaan juga sangat penting dan yang paling keren, pendidikan di sini tidak cuma berpikir soal lokal, tapi juga global.
Semoga pilot project di sekolah-sekolah bisa berjalan lancar dan jadi model untuk sekolah-sekolah lain. Aku yakin dengan dukungan fasilitas, kurikulum, dan manajemen yang kuat, peningkatan mutu pendidikan bisa dipercepat. Jelas Ketua sinode(*/wb)