Kupang, LIPUTANNTT.Com, Rumah Literasi Cakrawala NTT menggelar panggung seni di Desa Noelbaki, Dusun Dendeng, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu (25/10/2025) sore.
Kegiatan ini ditujukan bagi anak-anak agar dapat menyalurkan berbagai bakat yang dimiliki
PAR GMIT Pengharapan Dendeng, bersama Komunitas Belajar Mengajar (KBM) Universitas Muhammadiyah, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Nusa Cendana dan Komunitas Mendi Project turut digandeng untuk mendukung gelaran ini.
Sementara itu, Pendeta GMIT Pengharapan Dendeng. Silvana A. Messakh-Manafe, M.Th dalam sambutannya merasa bersyukur karena telah dilibatkan dalam kegiatan ini.
"Kalau lihat kebelakang, kami (GMIT Pengharapan Dendeng) baru bergabung sekitar 3 bulan yang lalu. Namun, bersama para relawan, baik dari Pemuda GMIT Pengharapan Dendeng maupun dari mama-mama di sekitar Rumah Literasi Cakrawala juga kakak-kakak dari Fakultas Psikologi Undana dan Muhammadiyah yang membimbing anak anak bukan hanya sampai senang membaca, tetapi bakat mereka juga dikembangkan," ujar Silvana.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rumah Literasi Cakrawala NTT yang telah membimbing anak-anak selama ini.
"Terima kasih karena Rumah Literasi ini sudah berbuat banyak untuk anak-anak. Bukan hanya berbuat banyak dalam hal memberikan mereka kesempatan membaca, tetapi juga menolong mereka untuk mengembangkan diri," ujarnya.
Pendeta Silvana juga mengungkit tanah yang belum dioptimalkan sehingga ini merupakan PR bersama yang harus diselesaikan.
"Kami punya satu PR besar, yaitu mengelola tanah yang masih sisa ini. Dalam perencanaan itu mau mengajarkan anak-anak tentang pertanian. Itu satu mimpi besar. Karena Noelbaki ini dekat dengan pertanian. Anak-anak juga bisa diajar untuk mengembangkan diri di bidang pertanian. Supaya mereka mencintai tanah dan bumi ini. Kami berharap ke depan akan lebih banyak pintu terbuka," harapnya.
Pada tempat yang sama, Dr. Yustina Ndun, perwakilan Rumah Literasi Cakrawala NTT dalam sambutannya memuji penampilan anak-anak.
"Saya memulai dengan satu kata. Wow, hebat sekali anak-anak Noelbaki," puji Yustina.
Yustina melanjutkan Rumah Literasi Cakrawala ini lahir untuk berbagi kasih, berbagi hati, berbagi perhatian demi meningkatkan literasi dan numerasi bukan hanya untuk anak-anak, tetapi orang dewasa di Provisi Nusa Tenggara Timur.
Untuk itu, Yustina mengucapkan terima kasih kepada bapa mama, Gereja dan mahasiswa yang menjadi relawan untuk membimbing anak-anak dalam meningkatkan kemampuan literasi serta bakat dan minat.
"Pentas seni sore ini adalah langkah awal untuk kita kemudian akan melanjutkan bagaimana menolong anak-anak untuk bertumbuh dengan baik dan berkembang," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Direktur Yayasan Rumah Literasi Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, S.Fil yang mengajak para orang tua untuk bergabung dalam Rumah Literasi Cakrawala.
"Dua jam saja. Di hari Sabtu dari jam 15.00 sampai 17.00 Wita, kami sangat berharap bapa mama yang tdk sibuk, agar bersama anak anak disini," ajak Gusty.
Panggung seni ini ditutup dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rumah Literasi Cakrawala dengan Komunitas Belajar Mengajar (KBM) Universitas Muhammadiyah Kupang dan Komunitas Mendi Project. (*)

