KUPANG, LIPUTANNTT.Com,Pemkot Kupang diminta untuk bergerak cepat menyikapi genangan air yang terus meningkat akibat hujan. “Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, ancaman genangan air di Kota Kupang semakin memprihatinkan. Curah hujan yang meningkat membuat sejumlah ruas jalan hingga pemukiman warga mulai terdampak.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kota Kupang, Vicky Dimoe Heo seperti dilansir dari Rakyatntt.id , Senin (17/November/2025).
“Saya meminta Pemerintah Kota Kupang bergerak cepat sebelum kondisi semakin meluas, terutama Dinas PUPR dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), tidak bisa tinggal diam menghadapi ancaman genangan air yang terus meningkat,” ujar Vicky yang merupakan politisi PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, jika tidak segera ditangani genangan air dapat menyebabkan kerusakan fasilitas umum, mengganggu aktivitas masyarakat dan yang lebih parahnya lagi dapat merendam rumah-rumah warga.
Drainase Minim dan Tidak Berfungsi jadi Penyebab Utama
Vicky mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil Reses terbaru, banyak drainase di pemukiman warga yang minim, tidak terawat atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. Kondisi ini membuat air hujan tidak tersalurkan dengan baik dan langsung menggenangi pemukiman.
“Temuan saya dari hasil Reses DPRD, drainase di RT 7, 9, 10, 11 dan 21 Kelurahan Oesapa Induk sangat membutuhkan perbaikan. Pemerintah harus melakukan penanganan jangka panjang seperti pelebaran saluran air dan pembangunan infrastruktur pengendali banjir,” ucap Vicky.
Ia menekankan bahwa masalah ini tidak bisa ditunda lagi karena dampaknya sudah langsung dirasakan warga.
Pemkot Diminta Ambil Tindakan Cepat Jelang Natal dan Tahun Baru
Pada kesempatan ini dirinya juga menambahkan dengan semakin dekatnya perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, pemerintah wajib bergerak cepat agar masyarakat dapat merayakan hari besar secara nyaman tanpa gangguan banjir.
Salah satu langkah mendesak yang bisa dilakukan adalah pembersihan dan pengerukan saluran air, terutama pada titik-titik yang dipenuhi sedimen dan sampah, jelas Vicky.
“Harus ada upaya penanganan secepatnya, yaitu pembersihan dan pengerukan saluran air untuk menghilangkan sampai dan sedimen yang menyumbat,” pungkasnya. (*)

