Waingapu, LIPUTANNTT.com,Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengambil langkah strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi di tingkat domestik, khususnya di Kabupaten Sumba Timur. Inisiatif ini muncul di tengah kekhawatiran akan gejolak ketidakpastian ekonomi global yang dapat berdampak pada perekonomian daerah.
Upaya penguatan ekonomi ini akan dilakukan melalui optimalisasi potensi daerah yang dimiliki Sumba Timur, terutama pada sektor pertanian dan perikanan. Selain itu, digitalisasi transaksi pemerintah daerah juga menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.
Dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) yang mempertemukan Bank Indonesia NTT dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Sumba Timur, Agus Sistyo Widjajati dari BI NTT menyampaikan tiga poin krusial yang perlu disinergikan.
"Ada tiga hal yang harus menjadi fokus sinergi BI NTT dengan TPID dan TP2DD Kab. Sumba Timur," ujar Agus. "Pertama, inflasi harus kita jaga pada rentang target 2,5±1%. Kedua, ketahanan pangan perlu diperkuat, optimalkan potensi perikanan Sumba Timur yang utilisasinya baru 29% dari potensi, serta fokus perkuat serapan tenaga kerja dan produktivitas komoditas pangan yang mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketiga, dorong penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah."
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa potensi perikanan Sumba Timur yang belum termanfaatkan secara maksimal dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga diharapkan dapat didukung oleh peningkatan produktivitas pangan lokal, menciptakan multiplier effect bagi perekonomian. Sementara itu, elektronifikasi transaksi pemerintah daerah diyakini akan meningkatkan PAD melalui pengelolaan keuangan yang lebih efektif dan transparan.
HLM TPID-TP2DD ini menghasilkan sejumlah rekomendasi dan arahan strategis yang akan disampaikan kepada Kepala Daerah Kabupaten Sumba Timur. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas ekonomi daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjadikan Sumba Timur lebih resilien terhadap dinamika ekonomi global.
Sinergi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan ekonomi Sumba Timur yang kuat dan berkelanjutan.(*/BI)