KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo mengapresiasi program tabungan pendidikan yang digagas oleh keluarga besar Bu Lio Maumere Kupang atau Kebbo-Uma. Apresiasi ini disampaikan dalam acara syukuran akhir dan awal tahun ajaran baru 2025/2026, sekaligus peringatan HUT ke-13 Kebbo-Uma, yang digelar di Aula Paroki Sta. Maria Assumpta Kota Baru Kupang, Kamis (10/7) malam.
Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa setiap komunitas, paguyuban, atau kelompok sosial di tengah masyarakat seharusnya tidak hanya hadir sebagai simbol atau tempat berkumpul, tetapi juga harus berdampak langsung bagi lingkungan sekitarnya.
“Kapal dibuat bukan untuk bersandar indah di dermaga, tetapi untuk berlayar, membelah gelombang kehidupan. Dan Kebbo-Uma telah membuktikan diri sebagai kapal yang benar-benar berlayar. Mereka sudah memberi dampak nyata bagi pendidikan dan sosial di Kota Kupang,” ujar Wali Kota Christian.
Ia juga mengapresiasi keberadaan kader-kader terbaik dari Kebbo-Uma, termasuk Ketua Kebbo-Uma, Yosef Rasi, yang menurutnya telah berkontribusi positif sejak lama bagi pembangunan NTT, bahkan sejak masa Wali Kota masih menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi.
Wali Kota juga menggarisbawahi bahwa Kota Kupang adalah rumah bersama, bukan hanya warisan dari para leluhur, tetapi juga pinjaman dari anak cucu, yang harus dirawat dan dijaga bersama. “Kalau kita menganggap kota ini sebagai warisan, kita bisa bersikap suka-suka. Tapi kalau kita sadar ini adalah pinjaman dari anak cucu, maka kita akan lebih berhati-hati dalam merawat dan membangun,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan pujian atas komitmen Kebbo-Uma yang menjadikan pendidikan sebagai fokus utama kegiatan sosial mereka.
“Saya jarang hadir di acara paguyuban yang orientasinya kuat pada pendidikan. Dan ini sangat inspiratif. Ini bukan hanya nostalgia atau joget-joget semata, tapi sungguh menjadi gerakan masyarakat yang maju,” kata Gubernur Melki.
Di akhir sambutannya, Gubernur NTT berharap agar semangat gotong royong Kebbo-Uma dapat menginspirasi komunitas-komunitas lainnya di Kota Kupang dan NTT, serta tetap menjaga solidaritas dan kekompakan demi mendukung pembangunan daerah.
Program tabungan pendidikan Kebbo-Uma sendiri telah berjalan sejak 2013. Melalui iuran arisan Rp175.000 per bulan dari para anggotanya, dana tersebut dikelola dan didistribusikan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak Kebbo-Uma dari jenjang SD hingga perguruan tinggi. Selain itu, sebagian dana juga dialokasikan untuk kegiatan sosial dan investasi komunitas.
Ketua Kebbo-Uma, Yosef Rasi menjelaskan, program ini bukan hanya untuk kepentingan internal komunitas, tetapi merupakan bentuk kontribusi nyata kepada pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Jika semua komunitas berpikir dan bertindak seperti ini, maka beban pemerintah dalam dunia pendidikan akan jauh lebih ringan. Ini adalah kolaborasi nyata,” ungkap Yosef.
Dalam acara tersebut, sebanyak 16 pelajar menerima bantuan pendidikan, masing-masing terdiri dari siswa SMA dan mahasiswa baru. Program ini juga menurut Yosef turut memperkuat nilai-nilai gotong royong dan kolaborasi, sebagaimana semangat “Ayo Bangun NTT” yang terus digaungkan oleh Pemerintah Provinsi dan Kota Kupang.(alj)
