SOE, LIPUTANNTT.COM, Bupati Timor tengah selatan dengan resmi melepas kontingen atlet Taekwondo kabupaten TTS yang akan bertarung pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) VII Tahun 2025, yang akan dilaksanakan di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tanggal 9 hingga 13 September 2025.
Acara pelepasan yang berlangsung pada Senin, (8/9/2025), di ruangan bupati TTS yang mana pelepasan dilakukan oleh bupati TTS Eduard Markus Lioe, di dampingi oleh wakil bupati TTS Jhoni Armi Konay, Sekda TTS Seperius E. Sipa, dan di saksikan oleh para OPD yang hadir dan badan pengurus taekwondo kabupaten TTS.
Bupati TTS Eduard Markus Lioe menyampaikan bahwa semoga semua persiapan berjalan lancar dan semua orang bisa berpartisipasi dengan baik. Kadang memang ada hal-hal yang tidak sesuai harapan, tapi penting untuk tetap terbuka dan saling mendukung.
Bupati Eduard Markus Lioe juga menyampaikan bahwa kalau ada yang bisa saya bantu, jangan ragu untuk menyampaikan dan sesuai informasi yang saya terima dari Dispora dan KONI bahwa KONI sudah mentransfer uang ke rekening para cabor, dengan jumlah yang bervariasi dan untuk cabang olahraga Taekwondo sendiri KONI sudah transfer 5 juta, oleh karena itu untuk membiayai 9 atlet taekwondo yang ikut berlaga di POPDA tentunya itu belum cukup, sehingga secara pribadi saya memberi tambahan anggaran dari dana pribadi sebesar Rp.2.500.000. semoga dengan dana yang ditransfer oleh KONI ditambah 2.500.000 maka bisa menjawab kebutuhan atlet selama mengikuti ajang POPDA di provinsi NTT.
Selain itu Sebagai atlet, pasti ada banyak tantangan dan halangan yang tidak terduga. Tapi, penting sekali untuk tetap disiplin dan fokus pada tujuan. saya salut sama semangat para atlet oleh karena itu pemerintah kabupaten Timor tengah selatan (TTS) sangat mendukung kegiatan POPDA ini, sehingga Semoga semua persiapan para atlet dari Cabor Taekwondo dan cabor yang lain bisa berjalan dengan lancar sehingga adik-adik bisa meraih juara di turnamen ini.
Rasa bangga serta dukungan penuh kepada seluruh kontingen yang akan membawa nama kabupaten TTS dalam ajang bergengsi antar pelajar tingkat profinsi tersebut.
“Saya bangga dan percaya kalian semua adalah atlet terbaik dari TTS yang dipilih melalui seleksi yang ketat, sehingga harus tunjukkan semangat juang, disiplin, dan sportivitas dalam setiap pertandingan. Pesan Bupati Eduard Markus Lioe.
Sementara itu Sekretaris Pengkab TI kabupaten TTS, Endang Nomleni kepada media ini sesuai pelepasan atlet Taekwondo bahwa Pertama-tama kami dari PENGKAB TI-TTS mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian, dukungan, dan kepercayaan yang telah Bapak Bupati, bapak wakil bupati dan bapak sekda berikan kepada kami, kontingen Taekwondo TTS yang akan mewakili daerah dalam ajang kejuaraan POPDA di Kota Kupang.
Dukungan yang Bapak berikan bukan hanya meringankan langkah kami dalam menghadapi kejuaraan, tetapi juga menjadi penyemangat dan motivasi besar bagi para atlet untuk berjuang demi mengharumkan nama daerah yang kita cintai bersama.
Kami menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab yang kami emban ini bukanlah hal yang ringan. Namun dengan semangat latihan yang telah para atlet jalani, serta doa dan restu dari orang tua, masyarakat dan pemerintah daerah, kami siap berjuang sekuat tenaga, menjunjung tinggi sportivitas, dan berusaha memberikan hasil yang terbaik dan membanggakan
Semoga kebaikan, ketulusan, dan kepedulian Bapak Bupati mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Kuasa serta senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan, dan kesuksesan dalam memimpin daerah ini.
Lebih Lanjut Endang Nomleni mengatakan bahwa, sedangkan Untuk KONI dan Dispora, Minimnya anggaran dan perhatian terhadap atlet pada cabang olahraga Taekwondo dalam ajang POPDA menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap pembinaan dan pengembangan atlet daerah. Padahal, atlet merupakan aset daerah yang bisa mengharumkan nama baik daerah di tingkat provinsi maupun nasional.
Ketidaksesuaian dengan misi pembinaan olahraga – KONI dan Dispora seharusnya menjadi garda terdepan dalam mendukung pembinaan, termasuk memberikan dukungan finansial, namun kenyataannya beban justru dilimpahkan ke PENGKAB atau orang tua atlet.
Ketimpangan antar cabang olahraga – Jika ada cabang olahraga yang mendapatkan dukungan penuh sementara yang lain tidak, hal ini menimbulkan kesan diskriminatif dan tidak adil.
Harapan saya agar kedepannya,
1. Dapat mengalokasikan anggaran khusus untuk semua cabor. Koni dan Dispora perlu menyusun perencanaan anggaran yang lebih merata, sehingga semua cabang olahraga, termasuk Taekwondo, bisa mendapatkan fasilitas minimal untuk mengikuti kejuaraan.
2. Transparansi dan komunikasi. Perlu ada komunikasi terbuka antara pengurus cabor, KONI, dan Dispora sejak awal perencanaan anggaran, agar tidak ada lagi atlet yang merasa terabaikan.
3. Penyusunan prioritas jangka panjang. Membuat roadmap pembinaan atlet daerah agar tidak ada cabang olahraga yang terpinggirkan, serta memberi kepastian dukungan berkelanjutan. Ungkap Endang, Sekretaris Pengkab TI TTS.
Adapun Atlet yang Taekwondo yang lolos seleksi dan siap mengikuti POPDA di provinsi NTT adalah atlet dari 4 dojang yaitu. Mytha Velentin Tlonaen (dojang Polres), Marlen Cristian Mella (Dojang TNT), Hanny Ruth E.Mangngi (Dojang GOR), Jerikho Alfin Julio Robo (dojang polres), Padre Pio putra Baha Namang (Dojang kodim), Puan Elena Asbanu (Dojang Kodim), Claudia Fomeni Caroldin Mella (Dojang Stekans), Dhivo T De Jesus (Dojang GOR), Alan Honest Tana (Dojang Kodim).*wb)
