KUPANG, LIPUTANNTT.com,Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali menggelar Program Pendidikan Pemilih "KPU Mengajar" bersama mahasiswa dan siswa magang di aula KPU Provinsi NTT Kamis (4/12).
Dalam pemaparan materi yang berjudul “Partisipasi Politik Pasca Pemilu” itu Anggota KPU NTT, Baharudin Hamzah menjelaskan pentingnya partisipasi setelah pemilu bagi keberlangsungan pemerintahan dan demokrasi. Menurutnya, partisipasi politik tidak berhenti pada proses pencoblosan. "Pemilu itu puncak partisipasi warga, tapi setelah itu masyarakat tetap memiliki peran penting mengawal jalannya pemerintahan." tegas Bahar yang juga Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU NTT itu .
Lebih jauh ia memaparkan, partisipasi pasca pemilu dibutuhkan untuk mengawal proses kekuasaan, memastikan kebijakan publik tetap responsif, serta memperkuat legitimasi pemerintah melalui dialog berkelanjutan. Pasca pemilu, tambah Bahar, berbagai bentuk partisipasi warga dapat dilakukan seperti, terlibat dalam forum warga, musyawarah perencanaan pembangunan, audiensi publik, hingga penyampaian aspirasi melalui kanal resmi pemerintah.
Pemantauan janji kampanye, pengawasan anggaran, serta praktik citizen journalism juga menjadi bagian dari partisipasi yang perlu didorong. Bahar juga menyoroti tantangan partisipasi pasca pemilu, mulai dari budaya komunal yang bergantung pada figur, rendahnya literasi politik, apatisme politik generasi muda, hingga maraknya hoaks dan polarisasi digital.
Usai pemaparan materi dilanjutkan dengan dialog interaktif bersama peserta yang mengajukan pertanyaan seputar lemahnya partisipasi masyarakat setelah pemilu, proses verifikasi dokumen calon kepala daerah, anggotan DPRD serta mekanisme pergantian antar waktu anggota DPRD.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa sebagai pemilih muda menjadi agen perubahan yang aktif, kritis, dan berintegritas dalam memperkuat komunitas demokrasi di NTT. Dilansir dari situs Humas KPU NTT,(*)

