Kupang, LIPUTANNTT.Com,Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT) menggelar Apel Siaga Bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam yang kerap mengancam wilayah kepulauan tersebut. Kegiatan ini menjadi penegasan komitmen partai dalam menempatkan keselamatan rakyat sebagai prioritas utama di tengah tingginya risiko bencana hidrometeorologi dan geologis di NTT.
Apel siaga ini digelar sebagai respons atas kerentanan wilayah NTT terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, badai siklon, hingga gelombang tinggi yang kerap terjadi akibat perubahan iklim ekstrem. PDI Perjuangan menilai kesiapsiagaan tidak bisa bersifat reaktif, melainkan harus dibangun secara sistematis, terencana, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Kegiatan tersebut melibatkan struktur partai dari tingkat provinsi hingga ranting, badan dan sayap partai, relawan kemanusiaan, serta jejaring masyarakat akar rumput. Mereka diposisikan sebagai garda terdepan dalam mitigasi, respons cepat, dan pendampingan warga terdampak bencana.
Kesiapan Kader dan Sistem Komando
DPD PDI Perjuangan NTT menegaskan bahwa kader partai telah dibekali pemetaan wilayah rawan bencana, termasuk daerah pesisir, pulau-pulau kecil, dan kawasan rawan longsor. Peta kerawanan tersebut menjadi dasar penyusunan strategi respon cepat saat terjadi bencana.
Dalam situasi darurat, mekanisme komando dilakukan secara terstruktur, mulai dari tingkat desa hingga provinsi, dengan koordinasi langsung bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan pemerintah daerah. Sistem ini dirancang untuk memastikan distribusi bantuan berjalan cepat, tepat sasaran, dan terhindar dari tumpang tindih.
Sinergi Lintas Lembaga dan Kekuatan Rakyat
Apel siaga ini tidak berdiri sendiri. PDI Perjuangan menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk lembaga kemanusiaan, organisasi keagamaan, serta komunitas lokal. Kolaborasi menjadi kunci dalam memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.
Partai juga membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi relawan dan organisasi masyarakat sipil, sebagai wujud politik gotong royong yang menjadi napas perjuangan PDI Perjuangan.
Logistik, Posko, dan Respons Cepat
Dalam mendukung kerja kemanusiaan, DPD PDI Perjuangan NTT menyiapkan sumber daya logistik dasar seperti pangan, obat-obatan, tenda darurat, serta tenaga relawan terlatih. Sejumlah posko siaga disiapkan di wilayah strategis sebagai pusat koordinasi dan distribusi bantuan.
Sistem pendataan penerima bantuan juga diperkuat untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program pemerintah maupun lembaga lainnya.
Politik Kemanusiaan dan Keberpihakan Rakyat
Apel Siaga Bencana ini menegaskan bahwa kerja-kerja kemanusiaan PDI Perjuangan merupakan perwujudan ideologi gotong royong dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Partai menegaskan bahwa kegiatan ini murni berorientasi pada keselamatan dan kemanusiaan, bukan kepentingan elektoral.
“Kehadiran partai harus dirasakan saat rakyat paling membutuhkan, bukan hanya pada momentum politik,” menjadi pesan utama yang mengemuka dalam apel tersebut.
Agenda Berkelanjutan
Ke depan, PDI Perjuangan NTT menargetkan apel siaga ini menjadi agenda rutin tahunan sekaligus pintu masuk bagi penguatan edukasi kebencanaan di tingkat desa dan kelurahan. Program pelatihan, simulasi evakuasi, serta penguatan kapasitas relawan akan terus diperluas.
Melalui langkah ini, PDI Perjuangan menegaskan posisinya bukan hanya sebagai kekuatan politik, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang hadir, bekerja, dan berjuang bersama rakyat dalam menghadapi ancaman bencana di Nusa Tenggara Timur.(*)


