KUPANG, LIPUTANNTT.com,Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima audiensi dari Ketua Majelis Jemaat, Pdt. Yusuf Nakmofa, S.Th., dan para Pendeta Jemaat GMIT Maranatha Oebufu bersama Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-139 GMIT Maranatha Oebufu pada Senin (4/8), bertempat di Ruang Kerja Wali Kota Kupang. Turut hadir Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Kupang, Djoni D. Bire. Audiensi ini membahas kesiapan perayaan serta rencana pembangunan fasilitas gereja.
Puncak perayaan HUT ke 139 Jemaat GMIT Maranatha Oebufu dijadwalkan pada 24 Agustus 2025, dengan sejumlah kegiatan pendukung yang akan dimulai dua hingga tiga hari sebelumnya, termasuk konser rohani dan ibadah syukur.
Wali Kota menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kupang. “Tanggal 24 ya, Saya tunggu rundown-nya nanti kalau sudah lengkap. Kalau bisa saya pasti hadir. Pemerintah Kota siap mendukung,” ujar Wali Kota.
Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kegiatan ini, Wali Kota menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kupang siap memfasilitasi bantuan teknis berupa penyediaan tenda, kursi, dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan. Bantuan tersebut akan disesuaikan dengan ketersediaan fasilitas milik pemerintah dan dikoordinasikan melalui dinas terkait.
“Silakan panitia berkoordinasi dengan bagian umum dan perlengkapan. Kalau memang butuh tenda, kursi, dan fasilitas lain, kami akan bantu sesuai kemampuan dan jadwal yang ada,” tegasnya.
Selain mendukung suksesnya kegiatan perayaan, Wali Kota juga menanggapi positif usulan panitia terkait rencana pembangunan Pastori baru untuk GMIT Maranatha Oebufu. Ia meminta Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Kupang untuk mengkaji kemungkinan penganggaran bantuan, baik melalui APBD Perubahan tahun 2025 maupun dalam APBD Murni 2026.
“Kalau bisa masuk dalam perubahan tahun ini, bagus. Tapi kalau belum memungkinkan, kita akan perjuangkan di APBD Murni 2026,” jelas dr. Christian.
Ia menambahkan bahwa pembangunan fasilitas gereja seperti Pastori merupakan bagian dari tanggung jawab sosial pemerintah dalam mendukung aktivitas keagamaan dan pelayanan rohani masyarakat.
Dalam penyampaiannya, Pdt. Yusuf Nakmofa menjelaskan bahwa perayaan tahun ini menjadi momen syukur atas usia pelayanan yang telah mencapai 139 tahun. Meskipun hari jadi jemaat jatuh pada 14 Agustus, panitia memutuskan untuk menggeser puncak perayaan ke tanggal 24 Agustus 2025, agar tidak bersamaan agenda nasional menyongsong HUT RI.
Rangkaian kegiatan akan berlangsung mulai tanggal 20 Agustus dan melibatkan seluruh elemen jemaat. Panitia telah merancang kegiatan pameran UMKM yang akan menampilkan berbagai produk kreatif warga jemaat. Sebuah konser rohani juga akan digelar sebagai malam pujian dan refleksi iman.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, seluruh jemaat akan terlibat dalam kegiatan jalan santai sambil memungut sampah, dengan setiap peserta membawa kantong plastik untuk mengumpulkan sampah di sepanjang rute.
Puncak acara pada 24 Agustus akan ditandai dengan ibadah raya yang melibatkan seluruh jemaat dan para pendeta. Dalam ibadah tersebut, panitia akan memulai secara simbolis pembangunan Gedung Pastori ke-4, mengingat saat ini hanya tersedia tiga rumah pastori sementara jumlah pendeta sudah empat. Peletakan batu pertama rencananya akan dilakukan usai ibadah, sebagai awal dari komitmen jemaat untuk memperkuat sarana pelayanan gereja.(*/ crd)
